TRIBUN-VIDEO.COM - Nasi krawu merupakan makanan khas Gresik berupa nasi pulen yang disajikan dengan daun pisang.
Nasi krawu berasal dari kata krawuk, yang artinya mengambil dengan tangan.
Para penjual nasi krawu kebanyakan menggunakan tangan secara langsung ketika menyajikan kepada para pembeli.
Baca: PRAMUGARI STORY: Rekomendasi Wisata Kuliner Favorit di Makassar ala Pramugari
Saat ini, mereka menggunakan pelindung tangan dari plastik untuk menyajikan makanan.
Biasanya, nasi krawu dikombinasikan dengan lauk yang dapat dipilih oleh pembeli.
Mulai dari irisan daging sapi, jeroan sapi atau campuran dari kedua bahan.
Menu ini kemudian dilengkapi dengan sambal dari bahan petis dan terasi, plus serundeng sebagai pelengkap sajian.
Baca: Teras Surken Bogor Jadi Pusat Kuliner Legendaris, Soto Kuning Pak Yusuf Enak untuk Makan Malam
Sajian pelengkap yang disediakan penjual di etalase warung cukup beragam.
Mulai dari sate telur puyuh, becek, olahan telur, krupuk, hingga beragam gorengan sebagai pendamping lauk dalam menyantap nasi krawu.
Salah satu yang cukup terkenal adalah nasi krawu keluarga Hj Tiban, yaitu Nasi Krawu Buk Tiban 1979.
Halimatus Sa'diyah, anak dari Hj Tiban, salah satu pemilik Nasi Krawu Buk Tiban, mengaku sudah turun temurun berjualan nasi krawu.
Baca: Mencicipi Seblak Paling Laris di Bandung, Pecinta Kuliner Rela Antre hingga 2 Jam
Nasi Krawu Buk Tiban sudah mulai eksis sejak 1979 di Jalan Akim Kayat, Trate, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Halima sendiri merupakan anak bungsu dari Bu Tiban, dari 11 bersaudara.
Ia bersama saudaranya, banyak yang meneruskan jejak orang tua sebagai penjual nasi krawu.
Total sudah ada enam cabang warung yang berhasil dibuka, salah satunya Nasi Krawu Buk Tiban yang juga cukup terkenal di Gresik.
"Kami sekeluarga berasal dari Madura, kemudian merantau dan tinggal di Gresik. Dahulu ibu yang merintis. Usaha kecil-kecilan, jualan keliling, kemudian berkembang dan buka warung di sini," ujar Halima.
Di masa pandemi Covid-19 usaha warung nasi krawu cukup terdampak.
Termasuk saat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) omset penjualan menurun.
Selama pandemi, para pembeli memilih untuk membungkus nasi krawu ketimbang makan di tempat.
Seporsi Nasi Krawu Buk Tiban dihargai Rp22.000 oleh penjual.
Belum termasuk minuman dan lauk.
"Sebelum pandemi bisa 500 porsi sehari, sekarang masih sekitar 300 sampai 400. Semoga pandemi segera berakhir," kata dia.
Muhammad Tajuddin warga GKB mengaku sering menyantap nasi krawu di saat jam makan siang.
Apalagi, lokasi nasi krawu Buk Tiben tidak jauh dari tempatnya bekerja.
Tajudin mengaku ada yang berbeda dibanding nasi krawu lainnya.
"Bedanya di sambal sama paduan daging dan campuran jerohan," kata dia.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Lezatnya Nasi Krawu Buk Tiban, Kuliner Legendaris di Gresik yang Eksis Sejak 1979
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.