Prabowo Ditantang Keluarkan Data Mark-up LRT yang Ia Ungkap atau Minta Maaf Secara Jantan
TRIBUN-VIDEO.COM - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menantang Prabowo memberikan klarifikasi atas pernyataannya terkait mark-up (penggelembungan dana) proyek light rail transit (LRT) jika tidak ingin disebut sebagai penyebar hoaks.
Hal tersebut disampaikan Dedek Prayudi melalui akun Twitter @Uki23 yang diunggah pada Rabu (4/7/2018).
Dedek Prayudi menantang Prabowo mengeluarkan data soal tudingan mark-up LRT atau meminta maaf secara jantan jika keliru.
Lebih lanjut, Dedek Prayudi mengaku jika dirinya tidak bermaksud mengajari Prabowo.
Menurutnya, dibutuhkan kemampuan dan data untuk mengalisa permasalahan pembangunan.
Baca: Enam Tahun Berhenti Jadi Perokok Berat, Bimbim Slank: Gue Enggak Ikuti Tips di Buku dan Internet
"Ketumnya teriak2 mark up LRT, kadernya, si eks napi korupsi ingin kembali ke parlemen.
Di perusahaan/institusi kredibel, staff yang terbukti korupsi di pecat lalu blacklist. DPR harus begitu juga!" tulis @Uki23.
"Pak Prabowo, kalau tidak ingin disebut tukang sebar hoax, harus segera klarifikasi pernyataannya, keluakan data yang ia punya.
Kalau memang keliru, harus secara jantan meminta maaf. #seadaadanya," lanjutnya.
"Saya tidak bermaksud mengajari, tapi dalam demokrasi yang maju, konsep check and balance bukan berarti pemerintah bekerja dan oposisi menyinyiri.
Dalam konsep ini, pemerintah bekerja, oposisi mengawasi dan mengoreksi," tambahnya lagi.
"Dibutuhkan kemampuan untuk menganalisa permasalahan pembangunan untuk hadir sebagai solusi pembangunan, dari situlah simpati publik diraih.
Bukan malah jadi masalah pembangunan, orasi tanpa data," sambung @Uki23.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo menyebut ada mark-up biaya proyek LRT.
Baca: Ditanya Dukung Prabowo atau Jokowi di Pilres 2019, Begini Jawaban Tommy Soeharto
Menurut Prabowo, riset indeks pembangunan LRT di dunia menyebutkan biaya pembangunan LRT 8 juta dolar per kilometer, namun di Indonesia, melebihi jumlah itu.
Dia juga mencontohkan pembangunan LRT Palembang dan Sumatera Selatan, yang memiliki panjang 24 kilometer, sedangkan dana yang dihabiskan untuk proyek tersebut Rp12,5 triliun.
Itu artinya, dana yang dihabiskan LRT Palembang setiap kilometernya mencapai 40 juta dolar.
"Jadi pikirkan saja berapa mark-up yang dilakukan pemerintah untuk 1 kilometernya, jika 8 juta dolar itu saja bisa mendapatkan untung, apalagi 40 juta dolar? Karena saya mengerti hal ini banyak yang membenci saya," kata Prabowo melalui laman Facebook-nya, Kamis (21/6/2018).
Sementara itu, diberitakan Kompas.com, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Palembang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Suranto, menampik tudingan Prabowo Subianto.
Suranto menjelaskan, dari data yang dia miliki, biaya pembangunan LRT di Palembang sudah termasuk murah.
Baca: Tanggapi Cuitan Fahri Hamzah yang Sebut Beda Kelas dengan Ahok, Jubir PSI: Anda Berisik Tanpa Isi
Dari rencana awal Rp12,5 triliun, pembangunan LRT sepanjang 24 kilometer itu dipangkas Kementerian Keuangan menjadi Rp10,9 triliun.
"Enggak bener itu (ada mark-up), pembangunan LRT Palembang sudah paling murah," kata Suranto, Jumat (22/6/2018).
Suranto menjelaskan, dana Rp10,9 triliun tersebut sudah termasuk bunga, pajak, dan lainnya.
Berdasarkan data yang dirilis Kemenhub, nilai investasi LRT Palembang justru lebih murah jika dibandingkan dengan LRT Manila Line 1 di Filipina dan LRT Kelana Jaya Line di Malaysia.
Dana yang dikeluarkan untuk membangun LRT Kelana Jaya Line adalah sekitar 63 juta dolar AS per kilometer atau sekitar Rp817 miliar per kilometer (kurs Rp13.000).
Namun LRT Kelana Jaya Line memang mempunyai jalur sepanjang 34,7 kilometer, 25 unit stasiun, dan 120 unit kereta.
Kemudian, investasi lebih besar digunakan untuk membangun LRT Manilla Line 1, yakni 77 juta dolar AS per kilometer atau setara dengan Rp1,004 triliun per kilometer.
LRT Manilla Line 1 ini mempunyai jalur kereta sepanjang 23 kilometer, 14 unit stasiun, dan 108 unit kereta.
Data Kemenhub menunjukkan, nilai investasi untuk LRT Palembang adalah 37 miliar dolar AS per kilometer atau senilai dengan Rp484 miliar per kilometer.
LRT Palembang sendiri mempunyai jalur sepanjang 23,4 kilometer, 13 unit stasiun, dan 24 unit kereta. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Jubir PSI Tantang Prabowo Keluarkan Data atau Minta Maaf secara Jantan".
TONTON JUGA:
Video Production: Alfin Wahyu Yulianto
Sumber: TribunWow.com
Terkini Nasional
Isi Pidato Bahasa Inggris Wapres Gibran di KTT G20, Sampaikan Pesan dari Presiden Prabowo
1 hari lalu
Tribunnews Update
[FULL TERJEMAHAN] Momen Wapres Gibran Sampaikan Salam dari Prabowo saat Pidato di CEO Forum
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.