Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Nasional

Muncul Wacana Pemilihan Presiden Dilakukan oleh MPR, Dianggap Cederai Rakyat

Jumat, 16 Agustus 2019 09:18 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Umum Ormas Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menanggapi munculnya wacana amandemen terbatas yang bergulir belakangan ini. Ia memastikan mendukung sikap tegas Presiden Jokowi yang juga menolak usulan agar Presiden kembali dipilih oleh MPR.

"Wacana itu puritan, terbelakang dan tidak produktif bagi perkembangan dan kemajuan demokrasi," kata Budi Arie Kamis (15/8/2019).

"Jika Pilpres dilakukan MPR itu sama saja dengan merampas dan merampok Hak Rakyat untuk memilih pemimpinnya sendiri. Kami pasti tegas menolaknya," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak wacana pemilihan presiden oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Cara pemilihan presiden seperti ini terjadi di masa Orde Baru, saat Soeharto dipilih sebagai presiden sebagai mandataris MPR.

"Saya ini produk pilihan langsung dari rakyat, masak saya mendukung pemilihan presiden oleh MPR," kata Jokowi saat bertemu pimpinan media massa di Istana Kepresidenan.

Wacana pemilihan presiden oleh MPR kembali muncul setelah sejumlah tokoh nasional mewacanakan agar Indonesia kembali ke naskah asli Undang-Undang Dasar 1945. Sebab, saat ini MPR tidak memiliki kedudukan yang jelas dalam sistem kenegaraan.

Tokoh yang mengusulkan mengenai pemilihan presiden oleh MPR antara lain disampaikan mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri, hingga Ketua DPR Bambang Soesatyo. Wacana lain yang muncul adalah mengenai Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Budi Arie menambahkan, usulan itu seakan merendahkan kecerdasan rakyat. Sebab, proses demokrasi membentuk rakyat makin cerdas dan pintar.

Hal itu terlihat dari Pilpres 2014 dan 2019 telah menghasilkan pemimpin rakyat. Pemimpin yang bertekad mengabadikan dirinya untuk rakyat.

Dan banyak tokoh dan pemimpin daerah yang baik pun berasal dari proses pemilihan langsung oleh rakyat. "Jangan ciderai, sakiti dan rendahkan hati dan pikiran rakyat," jelas Budi yang juga Dewan Penasehat ILUNI UI.

Untuk itu, ia meminta proses Pilpres ke depan memang harus ada perbaikan di sana-sini. Tapi wacana di pilih oleh MPR sangat menyesatkan.

"Jangan dikebiri, dipasung dan di rampas hak-hak dan kedaulatan politik rakyat. Sirkulasi dan suksesi kepemimpinan nasional harus tetap melibatkan rakyat tanpa terkecuali," tegasnya.

"Kami akan bergerak melawan gagasan-gagasan yang menghancurkan demokrasi dan mengebiri hak-hak rakyat," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Usul Presiden Kembali Dipilih MPR Dianggap Cederai Rakyat

ARTIKEL POPULER:

Baca: Kemungkinan Prabowo akan Hadiri Pidato Kenegaraan Jokowi di Sidang MPR

Baca: Usul Pimpinan Jadi 10 orang, JK: Berlebihan Itu, MPR Enggak Banyak Tugasnya

Baca: PAN Usul Pimpinan MPR 10, OSO: 100 Juga Boleh

TONTON JUGA:

Editor: Alfin Wahyu Yulianto
Video Production: Ananda Bayu Sidarta
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved