Menhan Sjafrie Ungkap AS Bisa Masuk Wilayah Udara Indonesia Diam-diam Tanpa Ketahuan, Ini Alasannya

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyebut, luasnya wilayah Indonesia menjadi tantangan strategis bagi pertahanan militernya lantaran banyaknya blank spot.

Hal ini menyebabkan pertahanan Indonesia kesulitan mendeteksi siapa yang masuk wilayah Indonesia.

Sjafrie menyebut, Indonesia memiliki 17 ribu pulau dari Papua hingga Aceh.

Dengan luasnya wilayah ini, pertahanan Indonesia belum mampu memonitor seluruhnya.

Lebih lanjut, menhan mengatakan, di uadara masih banyak ruang yang belum bisa di-cover radar lantaran banyaknya blank spot.

Ia lantas mencontohkan jika ada pesawat hilang di satu blank spot.

Jejak dari pesawat tersebut dinilai tak akan terdeteksi.

Baca: Soroti Kasus Roy Suryo, Komisi III DPR: Bisa Selesai Pakai Restorative Justice jika Pakai KUHAP Baru

Baca: Ramai Tudingan Ijazah Palsu! Hakim MK Pamer Ijazah ke Publik: Jangan Difoto, Ntar Diedit Saya Pusing

Demikian pula jika pesawat asing lewat di area blank spot itu, sulit untuk mengetahuinya, apalagi mencegahnya.

Sjafrie lantas menceritakan momen ketika dirinya berdiskusi dengan Presiden AS Donald Trump.

Kala itu, Trump bertanya apakah pesawat AS bisa melewati Indonesia jika dalam situasi darurat.

Merespons hal itu, Sjafrie menyebut jika keputusan berada di tangan Prabowo.

Mendengar hal itu, Prabowo lantas menjawab jika militer Indonesia belum tentu tahu jika AS memasuki wilayah udaranya.

Oleh karena itu, jika ingin melakukan pencegahan, militer Indonesia dinilai akan kesulitan.

"Ya, dia lewat saja belum tentu kita tahu. Apalagi bisa mencegahnya". ujar Sjafrie menirukan Prabowo.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Telepon Prabowo, Defence Supporting Economy, dan 7 Jam Bersama Sjafrie Sjamsoeddin