Rabu, 29 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Singgung soal Pertemuan Sia-sia seusai Batal Bertemu Putin: Rusia Menginginkan Terlalu Banyak

Rabu, 22 Oktober 2025 21:46 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

 

TRIBUN-VIDEO.COM - Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin batal terlaksana.

Batalnya pertemuan antara Donald Trump dengan Vladimir Putin ini setelah pejabat Gedung Putih mengungkapkan bahwa "tidak ada rencana" terkait agenda tersebut.

Setelah isu batalnya pertemuan ini, Donald Trump menyinggung soal "pertemuan yang sia-sia".

Trump mengindikasikan bahwa poin penting yang masih menjadi perdebatan adalah penolakan Moskow untuk menghentikan pertempuran di sepanjang garis depan saat ini.

Perbedaan utama antara usulan perdamaian AS dan Rusia menjadi semakin jelas minggu ini, yang tampaknya telah menghancurkan peluang pertemuan puncak.

Baca: Operasi Besar-besaran Kembali Dilancarkan Rusia, Serangan Melibatkan Drone, Rudal hingga Jet Tempur

Trump dan Putin terakhir kali bertemu di Alaska pada bulan Agustus, selama pertemuan puncak yang diselenggarakan secara tergesa-gesa yang tidak menghasilkan hasil nyata.

Keputusan Gedung Putih untuk mengesampingkan rencana pertemuan kedua Trump-Putin mungkin dilihat sebagai upaya untuk menghindari skenario serupa lainnya.

"Saya rasa Rusia menginginkan terlalu banyak, dan menjadi jelas bagi Amerika bahwa tidak akan ada kesepakatan bagi Trump di Budapest," kata seorang diplomat senior Eropa kepada Reuters.

Pertemuan persiapan antara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov seharusnya diadakan minggu ini.

Tetapi Gedung Putih mengatakan keduanya telah melakukan panggilan telepon yang "produktif" dan bahwa pertemuan tidak lagi "diperlukan".

Baca: Rusia Tembak Jatuh Jet Sendiri di Krimea Saat Cegat Drone Ukraina, Pesawat Su-30SM Jadi Korban

Pada hari Senin, Trump menyetujui usulan gencatan senjata yang didukung oleh Kyiv dan para pemimpin Eropa untuk membekukan konflik di garis depan saat ini.

"Biarkan saja dipotong sebagaimana mestinya," katanya, dikutip dari BBC.

"Saya bilang: potong dan berhenti di garis pertempuran. Pulanglah. Berhentilah bertempur, berhentilah membunuh orang," lanjutnya.

Rusia telah berulang kali menolak pembekuan garis kontak saat ini.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan gagasan tersebut telah disampaikan kepada Rusia berulang kali, tetapi "konsistensi posisi Rusia tidak berubah" – merujuk pada desakan Moskow untuk penarikan penuh pasukan Ukraina dari wilayah timur yang bertikai.

"Moskow hanya tertarik pada perdamaian jangka panjang dan berkelanjutan," kata Sergei Lavrov pada hari Selasa (21/10/2025).

"Akar penyebab konflik perlu ditangani," lanjut Lavrov.

Sebelumnya, para pemimpin Eropa merilis pernyataan bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Pernyataan itu menyebut pembicaraan apa pun untuk mengakhiri perang di Ukraina harus dimulai dengan membekukan garis depan saat ini dan menuduh Rusia tidak "serius" tentang perdamaian.

Zelensky mengatakan diskusi tentang garis depan adalah "awal dari diplomasi", yang mana Rusia berusaha keras untuk menghindarinya.

Satu-satunya topik yang dapat membuat Moskow "memperhatikan" adalah pasokan senjata jarak jauh ke Ukraina, tambahnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Trump Batal Bertemu Putin, Presiden AS Singgung Soal Pertemuan Sia-sia

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Anggraini Puspasari
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved