Selasa, 28 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Komitmen AS di Gaza! Begini Langkah Pencegahan Konflik Israel yang Sudah Direncanakan Donald Trump

Rabu, 22 Oktober 2025 20:59 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

 


TRIBUN-VIDEO.COM - Selain mengutus wakilnya ke Israel, Trump belakangan kerap menggembar gemborkan sikap tegas pemerintahannya terhadap kelompok Hamas, menyusul meningkatnya ketegangan di Gaza meski gencatan senjata baru saja diberlakukan.

Trump memperingatkan bahwa Amerika Serikat dan sekutu di Timur Tengah siap mengambil tindakan keras bila Hamas kembali melanggar kesepakatan damai dengan Israel.

Pernyataan itu disampaikan Trump melalui akun media sosial resminya beberapa jam setelah Wakil Presiden JD Vance tiba di Israel untuk memastikan pemerintahan Benjamin Netanyahu mematuhi komitmen gencatan senjata.

“Sekutu besar di kawasan ini siap turun tangan jika Hamas terus bertindak buruk,” tulis Trump.

Baca: Rangkuman Israel-Hamas: Trump Kirim Wapres Sidak Netanyahu, Inggris Jadi Mata AS Awasi Gencatan Gaza

“Namun saya masih percaya, ada harapan bahwa mereka akan melakukan hal yang benar,” imbuhnya.

Menurut sumber Gedung Putih, pernyataan Trump merupakan bagian dari strategi diplomasi tegas untuk mencegah terulangnya konflik bersenjata antara Israel dan Hamas.

Pemerintah AS menilai bahwa stabilitas di Gaza menjadi kunci utama menjaga keamanan kawasan Timur Tengah, termasuk hubungan strategis antara Washington dan negara-negara Arab.

“Presiden ingin mengirim pesan jelas bahwa Amerika tidak akan menoleransi pelanggaran terhadap kesepakatan damai,” kata seorang pejabat senior AS.

“Diplomasi kami tidak hanya berbicara tentang perundingan, tapi juga kesiapan untuk bertindak jika perdamaian diabaikan.”tambahnya.

Kebijakan ini, menurut para analis, mencerminkan pola yang konsisten dalam kebijakan luar negeri Trump sejak awal masa kepemimpinannya.

Baca: Inggris Kirim Perwira dan Tim Militer ke Israel, Diduga Jadi Mata AS demi Gencatan Gaza

Ia dikenal menerapkan strategi yang disebut “diplomasi dengan otot” (muscular diplomacy) yakni diplomasi yang disertai ancaman tindakan nyata untuk menekan pihak lawan agar tetap berada di jalur perdamaian.

“Trump berusaha menunjukkan bahwa Amerika Serikat bukan hanya berbicara di meja perundingan, tetapi juga siap bertindak bila perdamaian dilanggar,” ujar analis politik internasional dari Washington Institute, David Renshaw.

Lebih lanjut, Trump ingin menegaskan kembali peran dominan AS di Timur Tengah sekaligus mengamankan kepentingan geopolitik dan ekonomi di kawasan tersebut.

Diplomasi yang disertai kekuatan dianggap sebagai cara efektif untuk memastikan stabilitas regional tanpa harus melibatkan perang berkepanjangan.

Menurut pakar hubungan internasional Linda Carver dari Georgetown University, strategi Trump menempatkan AS sebagai “penjaga disiplin” di antara pihak-pihak yang berkonflik.

“Ini adalah sinyal bahwa AS tetap memegang kendali. Trump menggunakan diplomasi keras bukan untuk memicu perang, tapi untuk mencegahnya,” jelas Carver.

Kebijakan luar negeri Trump kali ini menunjukkan kombinasi antara negosiasi dan ketegasan militer, sebuah pendekatan yang menekankan bahwa perdamaian hanya dapat bertahan jika didukung oleh kekuatan nyata.

Dengan strategi “diplomasi dengan otot” ini, pemerintahan Trump berharap mampu menstabilkan situasi di Gaza sekaligus menegaskan posisi Amerika Serikat sebagai kekuatan global yang mampu berbicara keras namun tetap mengutamakan perdamaian.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Trump Utus Wapres ke Israel, Sidak Netanyahu Buntut Pelanggaran Gencatan Senjata Gaza

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Anggraini Puspasari
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved