Tribunnews WIKI
Burung Kasuari, Burung Langka Endemik Papua
TRIBUN-VIDEO.COM - Burung Kasuari memiliki tubuh yang besar.
Burung kasuari dapat mencapai berat 60-85 kg.
Sementara itu, tinggi burung kasuari dapat mencapai hingga 1,6 m.
Pada kepala kasuari, terdapat semacam tanduk, atau biasa disebut ketopong (casque).
Ketopong ini digunakan kasuari untuk menggali serasah dedaunan ketika mencari makanan.
Badan kasuari berbulu tebal, akan tetapi kepala dan lehernya berbulu tipis.
Pada kasuari dewasa, bulunya berwarna hitam legam, kaku, dan pendek.
Terdapat garis memanjang berwarna coklat gelap dari kepala hingga ekor anak kasuari.
Selain itu, bulu bersifat nuptial, artinya akan berubah warna pada bulu akan berubah seiring dengan pertambahan usia.
Anak kasuari memiliki bulu yang berwarna coklat pucat, dan bergaris.
Perubahan warna bulu dari coklat bergaris menjadi coklat polos terjadi pada umur sekitar enam bulan.
Ketopong dan gelambir baru akan tumbuh setelah menginjak usia 2 hingga 3 tahun.
Sekitar umur empat tahun, warna bulu kasuari akan berubah menjadi hitam legam.
Setiap bulu terdiri dari dua batang bulu kembar.
Bulu cabang kasuari tidak melekat satu sama lain.
Kasuari memiliki dua kaki, masing-maisng berjari tiga dan pipih di bagian bawah.
Jari tengah memiliki cakar, berfungsi sebagai pertahan diri untuk menyerang musuh.
Kasuari memiliki tulang dada tanpa lunas atau carina.
Sayapnya hanya memiliki panjang 35 cm saja.
Selain sayap, ekor kasuari juga mengalami reduksi.
Telur kasuari berwarna gelap.
Warna tersebut bisa hijau tua hingga biru tua yang mengkilap.
Burung kasuari tidak bisa terbang, namun dapat berlari hingga kecepatan sekitar 40 km/jam.
Fisiologi
Kasuari merupakan hewan diurnal, yaitu hewan yang aktif di siang hari.
Selain berlari dengan kecepatan yang tinggi, kasuari juga bisa berenang.
Kasuari merupakan hewan yang soliter.
Satwa ini hanya hidup berpasangan saat musim kawin saja.
Dalam satu musim kawin, biasanya kasuari betina mampu mendapatkan 3 pejantan.
Kasuari betina bertelur tiga hingga delapan butir.
Telur tersebut diletakkan di atas cekungan tanah di dekat pohon.
Biasanya kasuari menggunakan daun atau ranting sebagai alas telur mereka.
Uniknya, yang bertugas mengerami telur adalah kasuari jantan.
Setelah tujuh minggu, telur ini akan menetas.
Selama masa mengasuh anak, kasuari menjadi lebih agresif dari biasanya.
Pengasuhan anak juga dilakukan oleh kasuari jantan hingga memasuki usia remaja.
Anatomi
Sistem pencernaan burung kasuari meliputi tembolok (crop), lambung kelenjar, dan lambung muskular (gizzard, empedal), 2 buah secum, usus besar dan kloaka.
Respirasi kasuari menggunakan paru-paru yang berhubungan dengan sejumlah kantung udara.
Kantung tersebut berfungsi untuk bernafas saat terbang, serta melindungi bagian jantung.
Sistem ekskresi kasuari menggunakan ginjal bertipe mesonefros.
Kasuari bersifat ovipar, yaitu berkembang biak dengan cara bertelur.
Suara
Kasuari memiliki dua jenis pekikan.
Pertama, berbunyi mirip bunyi bedug bertalu.
Kedua, mirip dengkur emu, biasanya dikeluarkan sebelum mengerami telur.
Usia
Burung kasuari dapat hidup hingga usia 50 tahun.
Meski demikian, kasuari mengalami penurunan populasi.
Hal tersebut dikarenakan adanya konversi lahan hutan menjadi pemukiman, ataupun perkebunan.
Makan
Burung kasuari makan pada pagi dan sore hari di hutan sekunder.
Kasuari memakan buah-buahan yang jatuh, seperti buah matoa (Pometia sp), beringin (Ficus sp), nibun (Pigafettafilaris), palem-paleman (Arecaceae), rotan (Calamus sp), jambu hutan (Sizygium sp), pala hutan (Palaquium sp), kenari (Canarium sp) dan buah-buahan lainya.(TRIBUNNEWSWIKI.COM/A Nur Rosikin)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasuari
ARTIKEL POPULER:
Berniat Beri Makan, Pria 75 Tahun Tewas Diserang Burung Kasuari Peliharaanya
Seekor Burung Camar ini Berwarna Kuning karena Tercelup Kuah
VIDEO Aksi Jayabaya, Burung Merapati Mahal Seharga Rp 1 Miliar
TONTON JUGA:
Video Production: Panji Anggoro Putro
Sumber: TribunnewsWiki
Live Update
Kunjungan Kerja ke Kabupaten Jayapura, Pj. Gubernur Papua Ajak Masyarakat Sukseskan PSU
Jumat, 25 Juli 2025
Live Update
35 Orang Asli Papua Ikuti Pelatihan Batik Ecoprint di Sorong, Bekal untuk Tembus Pasar Nasional
Kamis, 24 Juli 2025
Tribunnews Update
Gibran Diombang-ambing Pemindahan Kantor Bak Bola Ping-pong, Bakal Jalan ke IKN Kaltim atau Papua?
Rabu, 23 Juli 2025
Live Update
Pemprov Papua Tengah Resmi Luncurkan Koperasi Desa Merah Putih, Wujud Manifestasi Gotong Royong
Rabu, 23 Juli 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.