Sabtu, 10 Mei 2025

HOT TOPIC

Ancaman Perang Asia-Pasifik! AS Berisiko Kehabisan Senjata, Kini Kirim 2 Kapal Nuklir Kepung Houthi

Minggu, 13 April 2025 17:32 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru


TRIBUN-VIDEO.COM - Militer Amerika Serikat (AS) terlibat konflik sengit dengan Angkatan Bersenjata Yaman.

Akibatnya, Washington pun terancam kehabisan senjata yang digunakan untuk menghadapi China jika perang meletus di Asia Pasifik.

Sebelumnya, para pejabat militer AS telah memperingatkan akan kondisi ini.

Sejauh ini, Kementerian Pertahanan AS telah menghabiskan amunisi senilai $200 miliar dalam tiga minggu untuk mengebom Yaman.

Jumlah pengeluaran AS bahkan mencapai lebih dari $1 miliar jika biaya operasional disertakan.

Sementara dampak serangannya pun dinilai tak terlalu signifikan.

Para komandan AS menyebut jika serangan tersebut hanya berdampak kecil terhadap kekuatan Houthi.

Baca: Sadar akan Kemungkinan Harga Elektronik di AS Membengkak, Trump Ralat Aturan Impor untuk Tiongkok

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth diminta untuk memprioritaskan pasukannya di Asia Pasif guna menahan Tiongkok.

Pasalnya, dalam beberapa tahun belakangan, China meningkatkan aktivitasnya di sekitar Taiwan.

Menurut laporan intelijen AS, Tiongkok tetap menjadi ancaman utama bagi AS.

Negara yang dipimpin Xi Jinping itu mampu menyerang AS dengan senjata konvensional.

Bahkan, bisa melancarkan serangan siber, dan menargetkan aset AS di ruang angkasa.

Di sisi lain, Pemimpin gerakan Ansar Allah Yaman, Sayyed Abdul Malik Al Houthi menegaskan bahwa serangan Amerika Serikat (AS) tidak akan mampu melemahkan militernya.

Pernyataan itu disampaikan pada Kamis (10/4/2025) saat Pentagon pamer kapal induknya yang kedua tiba di Timur Tengah.

Dikutip dari Al Mayadeen, Al Houthi mengklaim bahwa Yaman dibangun atas pondasi ideologis yang kokoh.

Sehingga, dirinya yakin sekuat apa pun tekanan dari AS tidak akan mampu merusak stabilitas militernya.

Baca: AS Bantu Israel Lawan Iran Lewat Pengiriman Bantuan Militer ke Timur Tengah, Perang Besar Terbit?

"Amerika tidak pernah mampu, dan tidak akan pernah mampu, melemahkan kemampuan militer kita," ujar Al Houthi dalam pidatonya.

Lebih lanjut, Al Houthi menegaskan bahwa kelompoknya akan terus mendukung Gaza sampai Israel berhenti menyerang.

Sementara itu, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengunggah video saat jet tempur F-35C yang dilengkapi bom lepas landas dari dek penerbangan.

Ternyata jet tersebut adalah bagian dari kelompok pernyerang kapal induk USS Carl Vinson.

Kapal tersebut hadir di Timur Tengah untuk memperkuat USS Harry S. Truman dalam melawan Houthi Yaman.

Dengan begitu, jumlah kapal induk Pentagon di kawasan tersebut kini menjadi dua unit. (Tribun-Video.com)

 

Artikel ini telah tayang di sini.

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com
Video Production: Diah Putri Pamungkas
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved