Media Asing Soroti Revisi UU TNI, Dinilai Berpotensi Hidupkan Dwifungsi ABRI dan Perlemah Demokrasi

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah media asing turut menyoroti revisi UU TNI yang tengah dibahas pemerintah dan parlemen RI. 

Revisi ini dinilai kontroversial lantaran memungkinkan prajurit aktif menduduki lebih banyak jabatan sipil. 

Selain itu, perubahan aturan ini disebut dapat memperkuat peran militer di pemerintahan baru. 

The Straits Times menyoroti kekhawatiran atas peran militer dalam demokrasi Indonesia.

Media asal Singapura ini menyinggung kekhawatiran Indonesia kembali terjerumus menuju Dwifungsi TNI.

Sementara itu, Bloomberg, menilai revisi ini berpotensi meningkatkan pengaruh TNI di urusan pemerintahan. 

Baca: Kantor KONTRAS Dihantui Teror dari OTK pasca Koalisi Masyarakat Sipil Protes soal Revisi UU TNI

Baca: Dasco Bantah Pembahasan Revisi UU TNI Dikebut & Tertutup, Tegaskan Transparan dan Libatkan Publik

Media asal AS itu menekankan revisi UU TNI dapat merusak salah satu negara demokrasi paling stabil di Asia Tenggara.

Adapun Reuters menekankan persoalan penunjukan prajurit aktif TNI untuk menduduki jabatan sipil.

Media asal London itu mengklaim hal tersebut bertentangan dengan ketentuan dalam UU TNI.

Selain itu, The Diplomat mencatat bahwa kebijakan ini dapat menghidupkan kembali Dwifungsi TNI.

Bahkan peningkatan peran militer dalam pemerintahan dinilai dapat mengancam keseimbangan demokrasi.

Media yang berpusat di AS ini menyebut Presiden telah menunjuk sejumlah perwira aktif ke posisi sipil sebelum revisi ini disahkan.

Kendati demikian, perdebatan soal revisi UU TNI ini masih berlangsung dan menimbulkan pro kontra di berbagai kalangan.

(Tribun-video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Asing Soroti Revisi UU TNI, Singgung Munculkan Kekhawatiran hingga Dwifungsi ABRI"

#mediaasing #ruutni #dwifungsi #ABRI