TRIBUN VIDEO UPDATE

Sleman Tetapkan "KLB" Buntut Korban Keracunan Massal Bertambah, Hadapi Nyeri Otot hingga Dehidrasi

Selasa, 11 Februari 2025 10:30 WIB

Tribun Video

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kasus keracunan makanan di Dusun Krasakan, Lumbungrejo Tempel, Sleman, Yogyakarta, ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Tepat, seusai korban keracunan massal bertambah menjadi 160 orang.

Mengutip Tribunjogja pada (11/2), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menginformasi terkait penetapan status KLB tersebut.

Baca: Hajatan Berujung Keracunan Massal di Sleman, 130 Orang Tumbang Karena Diare, Muntah, hingga Demam

Dijelaskan olehnya bahwa KLB yang ditetapkan adalah KLB keracunan makanan, bukannya KLB akibat bencana alam.

"Iya, namanya KLB Keracunan makanan. Tapi bukan KLB penyakit yang berpotensi wabah atau KLB akibat bencana alam yang memakan anggaran besar. Berbeda penanganannya," jelas Cahya.

Melalui penetapan KLB ini, maka seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.

Adapun, terkini, jumlah korban keracunan massal setelah mengonsumsi makanan di sebuah pesta pernikahan itu bertambah.

Data terakhir, ada lebih kurang 160 warga yang bergejala mual, demam hingga nyeri otot.

Baca: Tragedi 46 Warga Ponorogo Keracunan Massal seusai Santap Makanan Hajatan, 1 Orang Meninggal

Namun, suhu tubuh juga tidak menurun padahal sudah diberi obat-obatan.

Apalagi ditambah munculnya gejala dehidrasi yang semula ringan menjadi dehidrasi sedang.

Pasien dengan gejala tersebut langsung dirujuk terutama lansia yang berpotensi memburuk karena komorbid.

"Kami observasi dan jika dari awal kemungkinan kami tidak bisa menangani, maka langsung dirujuk," kata Diana, Senin (10/2/2025).

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Korban Keracunan Makanan Hajatan di Tempel Terus Bertambah, Pemkab Sleman Tetapkan KLB

Program: Tribun Video Update
Host: Yessy Arisanti Wienata
Editor Video: Dandi Bahtiar
Uploader: bagus gema praditiya sukirman

#beritaterkini #beritaterbaru #beritaviral #kabarterkini