Markas Besar Militer Israel Ditarget Aksi Massa, Dua Ribu Pemukim Mendemo Tuntut & Protes Pemerintah

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Markas besar militer Israel telah menjadi target aksi oleh massa demonstran pada Sabtu (14/12/2024).

Sebanyak dua ribu lebih pendemo melontarkan tuntutan dan protes terhadap pemerintahan Benjamin Netanyahu.

Mengutip Al Mayadeen pada (15/12), lebih tepatnya, sebanyak lebih dari dua ribu pemukim berkumpul di luar markas besar militer Israel di Jalan Begin, Tel Aviv.

Baca: Israel Gencarkan Invasi Suriah, Luncurkan 500 Serangan Udara Jatuhkan 1.800 Bom

Mereka, memprotes pemerintah dan menuntut kesepakatan untuk mengambil tawanan yang ditahan oleh Hamas.

Di pintu masuk pangkalan militer Israel, Einav Zangauker, ibu dari tawanan Matan Zangauker, menuduh Netanyahu dengan sengaja menghalangi negosiasi.

Ia juga memperingatkan bahwa dirinya akan menjadi "mimpi terburuk Netanyahu" jika ia gagal memastikan putranya dipulangkan dengan selamat.

Baca: Pemberontak Suriah & Israel Siaga Perang? Suriah bak Gaza Dihujani Ratusan Rudal, HTS Mengecam

"Saya tahu dari pembicaraan dengan para pejabat dalam negosiasi bahwa Anda tidak berniat untuk kembali Matan, bahwa Anda berbohong kepada saya," katanya. "Bahwa Anda tidak berniat untuk mengakhiri perang dengan imbalan kesepakatan yang komprehensif."

Selain itu, Zangauker menuduh Netanyahu "berencana membawa pulang hanya beberapa orang dan membunuh sisanya dengan tekanan militer."

Sekali lagi, ibu dari Matan menyatakan bahwa dirinya akan menjadi mimpi buruk bagi Netanyahu, jika sang anak pulang dalam kantong mayat.

"Saya tidak mengancam, saya hanya memberi tahu Anda: Anda tidak akan mendapat pengampunan, tidak ada pengampunan," lanjutnya. "Saya, secara pribadi, akan mengejar Anda jika Matan saya pulang dalam kantong mayat. Saya akan menjadi mimpi terburuk Anda."

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Al Mayadeen dengan judul 'I will be your worst nightmare,' captive's mom warns Netanyahu