Dukungan AS ke Israel Justru Jadi Bumerang! Poros Perlawanan Kian Tangguh, IDF Malah Meleyot

TRIBUN-VIDEO.COM - Dukungan negara Barat disebut malah menjadi bumerang bagi Israel.

Sementara poros perlawanan semakin tangguh dan kompak menghadapi pendudukan.

Pandangan ini disampaikan oleh Amal Saad, pakar politik di Universitas Cardiff.

Dikatakan Amal, dukungan negara Barat bukan malah melindungi Israel.

Sebaliknya, dukungan mereka justru memunculkan perlawanan baru yang lebih kuat di Timur Tengah.

"Bukannya melindungi atau memastikan umur panjang Israel, dukungan penuh mereka (negara-negara Barat) justru memunculkan paradigma perlawanan baru yang kuat di seluruh Timur Tengah,” kata Amal Saad, pakar politik di Universitas Cardiff, di media sosial X pada hari Rabu, (4/9/2024).

Baca: Roket Katyusha Hizbullah Hantam Neot Mordechai hingga Kelicikan Netanyahu Dikuliti Sandera Israel

Baca: Pemukim Israel di Kiryat Shmona Tak Bisa Kembali ke Rumah Sendiri karena Terbakar bak Pemukim Gaza

Agresi Israel yang didukung Barat dikatakan Amal telah memperkuat Poros Perlawanan.

Mulai dari Hamas, militan di Lebanon Hizbullah dan militan di Yaman Houthi.

Hingga saat ini, Hizbullah, Houthi, dan lainnya banyak melancarkan operasi militer untuk membela warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel.

Terbaru, Hizbullah meluncurkan 65 roket ke wilayah Israel utara.

Serangan itu menyebabkan kebakaran di sejumlah titik di Kiryat Shmona.

“Menguatkan ikatan di antara anggota-anggotanya sembari menguatkan kemampuan militer kolektif mereka dan memperluas pengaruh regional mereka.” tambahnya.

Menurutnya, agresi Israel telah membantu mengubah perimbangan kekuatan regional dan bahkan membahayakan eksistensi Israel sebagai entitas kolonial.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dukungan Barat kepada Israel Justru Jadi Bumerang, Pakar: Poros Perlawanan Makin Tangguh dan Solid

#israel #palestine #gaza #hamas #hizbullah #idf #tentaraidf #zionis #as #negarabarat #timurtengah