Senin, 12 Mei 2025

Terkini Nasional

SENYUM PENGASUH di Ponpes Tak Beri Kejelasan Mala Cengar-cengir Antar Jasad Korban Penganiayaan

Jumat, 1 Maret 2024 09:10 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Sikap santai pengasuh Ponpes Kediri saat antar jasad santri menuai polemik di kalangan masyarakat.

Pengasuh Ponpes hanya bisa tersenyum depan jasad santri saat keluarga korban menangis histeris.

Bintang (14) menjadi korban dugaan penganiayaan oleh empat orang seniornya di Pesantren Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Mirisnya, Bintang dianiaya oleh kakak sepupunya sendiri sampai tewas.

Jasad Bintang kemudian diantar ke rumahnya di Banyuwangi, Jawa Timur.

Saat di antar, keluarga mulai menemukan kejanggalan sejak rombongan Ponpes masih di jalan.

Kakak korban, Mia Nurhasanah bercerita ambulans yang membawa Bintang tak kunjung sampai ke rumah.

Baca: Diam-diam Para Pelaku Tinggalkan Pondok setelah Menganiaya Santri, Panik Korban Kritis

"Kita nunggu lama, ini sopir ambulans ngirim lokasi terkini, kita bisa mantau ternyata di Kalibaru," kata Mia.

Saat dikonfirmasi, pengasuh Ponpes beralasan lama karena menunggu konfirmasi dari paman korban.

Pihak keluarga pun berinisiatif membawa ambulans sendiri menjemput jenazah Bintang.

"Dari pihak sini mau disamperin di mushola mana dia berhenti," katanya.

Sesampainya di rumah, sepupu korban langsung melarang keluarga membukan keranda dan kain kafan korban.

Bahkan di rumah duka pun AF berpura-pura menangis di depan keluarga Bintang.

"Fatah juga nangis di sini," kata Mia.

Pihak Ponpes bahkan tak mampu menjelaskan penyebab Bintang tewas.

Seperti tampak dalam video viral di media sosial, pengasuh Ponpes hanya mengatupkan dua tangan sambil cengar-cengir.

"Pihak pondok juga cuma 'mohon maaf, sabar, yang ikhlas'. Sedangkan kita keluarga kan titik kerang. Dia juga gak ngasih tahu," kata Mia.

Kepada polisi pihak Ponpes mengaku sebagai pengasuh.

Namun keluarga korban justru mengungkap faktanya.

Baca: Permintaan Tolong Tak Diindahkan, Rintihan Santri Tewas di Ponpes Kediri Chat Ibu tapi Disuruh Sabar

"Katanya sih pas polisi nanya kalau dia pengurus bukan kiyainya, sedangkan bude datang bude bilang kalau dia kiyainya. Jadi di sini udah banyak kecurigaan, pihak pondok juga menutup-nutupi," katanya.
Dia adalah Gus Fatihunnada.

Gus Fatihunnada mengaku sebagai pengasuh Pesantren Al Hanifiyah.

Gus Fatihunnada mengaku tidak tahu jika Bintang tewas karena dianiaya di Ponpes Kediri.

"Tidak tahu karena laporan yang saya terima itu sakit, terpeleset, jatuh lah. Terus dalam keadaan kemudian meninggal, saya cuma dapat kabar awal itu ya itu dikabari ketika sudah meninggal," kata Gus Fatihunnada.

Ibu Bintang, Suyanti menekankan bahwa anaknya bukan tewas karena terjatuh.

"Anak saya tidak terjatuh, kalau terjatuh tidak akan ada luka lebam terus luka parah. Saya sangat kecewa dengan pohak pondok," katanya.

Ia mengaku amat kecewa dengan sikap pengasuh Ponpes Al Hanifiyah.

Pasalnya sampai sekarang tak ada ucapan apapun pihak Ponpes soal kematian santrinya tersebut.

"Kenapa sampai detik ini dengan kepergian anak say  a pihak pondok tidak ada insiiansti, bela sungkawa atau permintaan maaf kepada pihak keluarga yang sedang berduka saat ini," kata Suyanti ibu Bintang, santri yang tewas di Ponpes Kediri.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Senyum Pengasuh Ponpes Kediri Saat Antar Jasad Santri, Bohongi Polisi, Bude Korban Ungkap Faktanya

# PENGASUH  # Pesantren Al Hanifiyah # PENGASUH  # Cengar-cengir # Korban Penganiayaan # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: ahmadshalsamalkhaponda
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved