Rabu, 14 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Respons Mesir atas Serangan Udara di Yaman, Serukan Upaya Bersama untuk Mengurangi Ketegangan

Sabtu, 13 Januari 2024 12:23 WIB
Sumber Lain

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Mesir pada hari Jumat, menyuarakan keprihatinan atas peningkatan operasi militer di wilayah Laut Merah dan serangan udara di Yaman.

Kementerian Luar Negeri, dalam pernyataan pasca serangan udara AS-Inggris terhadap kelompok Houthi, menyerukan perlunya upaya bersama untuk mengurangi ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan, termasuk keamanan navigasi di Laut Merah.

Dia memperingatkan bahwa perkembangan tersebut dapat memperluas konflik di wilayah tersebut.

Diketahui AS dan Inggris melancarkan serangan militer di Yaman pada Kamis malam, menyusul serangkaian serangan Houthi di Laut Merah.

Serangan larut malam yang dilakukan tentara AS dan Inggris di Yaman pada Kamis malam menargetkan beberapa wilayah di negara itu, termasuk ibu kota, Sanaa, dan provinsi Hodeidah, Saada, Taiz, dan Hajjah, menurut outlet berita lokal Saba.

Baca: Sosok Pemimpin Misterius Houthi di Balik Serangan Laut Merah: Komandan Perang dan Penuh Teka-teki

Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa serangan tersebut merupakan respons langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal maritim internasional di Laut Merah.

AS dan Inggris melakukan serangan yang disengaja terhadap lebih dari 60 sasaran di 16 lokasi militan Houthi yang didukung Iran, termasuk pusat komando dan kendali, depot amunisi, sistem peluncuran, fasilitas produksi, dan sistem radar pertahanan udara, kata Komandan Pusat Angkatan Udara AS, Letjen.

Jenderal Alex Grynkewich mengatakan, seraya menambahkan bahwa lebih dari 100 amunisi berpemandu presisi digunakan dalam serangan itu.

Serangan tersebut menyusul pidato pemimpin Ansarallah, Abdul Malik al-Houthi, di mana ia bersumpah bahwa setiap serangan AS akan memicu respons yang lebih besar daripada pembalasan sebelumnya, yaitu ketika pasukan Yaman menyerang kapal AS pada 10 Januari.

Baca: Biden Sebut Kelompok Houthi Yaman sebagai Teroris seusai Serang Yaman dengan Alasan Pembalasan

“Kami telah mempersembahkan ribuan syuhada saat menghadapi proksi AS… Kami lebih memilih konfrontasi langsung dengan AS, Inggris, dan Israel… Kami siap melakukan apa yang diperlukan dan akan berperang dengan berani… Kami mengandalkan Allah dalam posisi kami melawan agresi. tentang Palestina,” tambahnya.

Sejumlah besar drone dan rudal menargetkan kapal AS pada hari Rabu sebagai tanggapan atas tenggelamnya tiga kapal angkatan laut Yaman oleh Washington dan pembunuhan sepuluh perwira Yaman pada tanggal 31 Desember.

Kelompok Houthi mengatakan mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Gaza, di mana serangan Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan lebih dari 23.700 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran massal dan pengungsian.

Serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah mengubah rute sebagian besar perdagangan yang mengalir melalui arteri maritim penting untuk pasokan barang dan energi, sehingga menunda pengiriman dan meningkatkan biaya transportasi.(*)

Baca berita terkait di sini

# Konflik Palestina Vs Israel # Amerika Serikat # serangan udara # Houthi Yaman # Mesir # Hamas # Gaza # Zionis

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Sumber Lain

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved