Sabtu, 8 November 2025

Live Update

Serangan Darat Besar-besaran Israel ke Gaza Berpotensi Batal? Internal Israel Disebut Berselisih

Sabtu, 28 Oktober 2023 11:35 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Disebut sudah siap masuk ke Gaza dan melakukan serangan darat, Israel justru disebut sedang berselisih sendiri.

Muncul pertanyaan, apakah jika internal Israel dilaporkan berselisih, maka serangan darat skala besar akan dibatalkan?

Diketahui, para pemimpin militer Israel dilaporkan berselisih dengan para pejabat pemerintah.

Perselisihan itu diketahui mengenai “bagaimana, kapan, dan bahkan apakah akan” melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza.

Laporan itu diungkap New York Times (NYT) dengan mengutip pernyataan beberapa pejabat Amerika Serikat dan Israel.

Diketahui, awalnya para pemimpin militer Israel selama berhari-hari secara lantang mengatakan pasukan mereka siap memasuki Gaza.

Namun rupanya, para birokrat dan pejabat pemerintah Israel justru khawatir jika invasi tersebut dapat menyeret tentara Israel ke dalam pertempuran perkotaan yang sulit.

Kecemasan itu juga dilandasi ketakutan jika serangan darat ke Gaza akan membuka konflik yang lebih luas dengan pasukan Hizbullah di Lebanon selatan.

Selain itu, perselisihan juga soal bagaimana invasi dilakukan, apakah dengan satu operasi besar atau beberapa operasi kecil.

Serta, berselisih juga soal siapa yang nantinya akan memerintah Gaza jika Israel berhasil merebutnya.

“Ada juga perdebatan mengenai apakah akan melakukan invasi melalui satu operasi besar atau serangkaian operasi kecil. Dan kemudian ada pertanyaan tentang siapa yang akan memerintah Gaza jika Israel merebutnya,” tambah para pejabat yang enggan disebutkan namanya dilansir NYT.

Dan informasinya, kambing hitam atas penundaan serangan darat Israel ke Gaza ini terutama dilimpahkan ke Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Baca: Imbas Hizbullah Tingkatkan Serangan di Perbatasan Lebanon, 40 Tentara Israel Tewas & 12 Tank Hancur

Netanyahu disebutkan membuat marah para pejabat senior karena menolak memberikan lampu hijau untuk militer Israel menyerang masuk ke Gaza.

Perdana Menteri Israel tersebut dilaporkan menginginkan persetujuan bulat dari anggota kabinet perang agar tidak disalahkan atas kegagalan keamanan lainnya.

Maklum, saat Hamas berhasil menembus perbatasan dan berkeliaran di wilayah permukiman Israel, popularitas Netanyahu langsung anjlok karena dianggap gagal menjaga stabilitas keamanan.

Di satu sisi, nyatanya Amerika Serikat juga disebut ikut merasa cemas.

Tel Aviv mengumumkan rencana segera mengirim pasukan darat ke Gaza sehari setelah faksi perlawanan Hamas Palestina melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa.

Namun tiga minggu kemudian, pemerintahan Netanyahu belum memberikan lampu hijau.

Penundaan ini juga merupakan hasil dari pertemuan maraton yang diadakan dengan para pejabat senior AS pekan lalu.

Dilaporkan, menyatakan keraguan mereka atas kemampuan dan kesiapan tentara Israel untuk bisa “membasmi” Hamas.

Sehingga, media Barat mengungkapkan bahwa para advisor militer AS sangat terlibat dalam merancang strategi Israel untuk memasuki Gaza.

Meskipun Tel Aviv menahan diri untuk memberikan izin kepada ratusan ribu tentara yang ditempatkan di dekat perbatasan Gaza, selama dua malam terakhir, pasukan khusus Israel dan AS telah melancarkan “serangan terbatas” ke wilayah kantong yang terkepung sebagai persiapan untuk “serangan” tahap pertarungan berikutnya.”

Hal ini terjadi ketika jet Israel terus membombardir Gaza tanpa pandang bulu, menewaskan lebih dari 7.000 warga Palestina yang termasuk 3.000 anak-anak.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mau Masuk ke Gaza, Israel Malah Ribut Sendiri: Serangan Darat Besar-besaran Batal?

#hamasvsisrael #gaza #gazaunderattack #palestina #palestine #israel #hamasattack #israelpalestine #israelpalestineconflict #israelpalestine #israelpalestina

Editor: Restu Riyawan
Reporter: Yessy Arisanti Wienata
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Palestina   #Israel   #Hamas   #Gaza

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved