Bos Wagner Tewas TEPAT 2 BULAN Seusai Berontak Rusia, Pasukan Wagner Siap Balas Dendam

TRIBUN-VIDEO.COM - Kematian bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin dalam kecelakaan pesawat di Rusia hingga kini masih misterius.

Pasukan Wagner menuding Kremlin sebagai dalang di balik insiden jatuhnya pesawat ini.

Pasalnya, dua bulan lalu, Prigozhin dan kelompok militernya melancarkan pemberontakan yang gagal terhadap otoritas Putin.

Pejuang Wagner dikenal karena kesetiaan mereka yang kuat kepada Evgeny Prigozhin.

Sehingga ratusan orang bersiap untuk bergerak ke Moskow dalam upaya untuk menggulingkan kepemimpinan pertahanan Rusia.

Baca: Putin Ambil Alih Wagner Seusai Prigozhin Tewas? Perintahkan Tanda Tangani Sumpah Setia ke Rusia

Namun peran mereka dalam perang di Ukraina telah berkurang sejak mereka merebut kota Bakhmut di Ukraina timur, dan peran mereka dalam pasukan militer Rusia sudah ditinjau setelah pemberontakan bulan Juni.

Demikian disampaikan Vladislav Davidzon, seorang rekan non-residen di Pusat Eurasia Dewan Atlantik.

Hingga kini pasukan Wagner menunggu konfirmasi pasti kematian Prigozhin.

Di mana jika itu bisa dipastikan maka mereka bersumpah untuk membalas dendam.

Baca: Reaksi Indonesia Disebut Punya Hubungan dengan Prigozhin Bos Wagner, Ini Kata Juru Bicara Kemenlu

Hal ini akan membimbing Rusia pada skenario perang saudara.

Pasukan Wagner dilaporkan sudah punya S.O.P bila para pemimpin mereka, termasuk Prigozhin, tewas.

Satu di antara SOP yang bakal dilakukan adalah membalas 'dengan mobilisasi penuh' terhadap siapapun yang dianggap dalang kematian Prigozhin.

Pasukan Wagner bahkan akan melakukan 'March of Justice' Jilid II seperti yang mereka lakukan Juni lalu, menguasai Kremlin dan Moskow.

Jika ancaman ini terbukti, dan lazimnya Wagner menepati janjinya, maka tentara resmi Rusia diprediksi akan menyambutnya dengan kekuatan militer.

Bentrok antar-kekuatan militer Rusia ini, jika skenario ini terjadi, akan menjadi pukulan telak tersendiri bagi Rusia yang tengah melawan Ukraina. (Tribun-Video.com)

Baca berita lainnya di sini