Terkini Nasional
DNA DITEMUKAN! DOKTER HASTRY Singgung Dua Inisial Sosok yang Diduga Pelaku Pembunuhan Subang
TRIBUN-VIDEO.COM - Penyelidikan lanjutan terkait kasus Subang menghadirkan lima fakta yang menuai sorotan.
Pasca-insiden pembunuhan ibu dan anak, Tuti dan Amalia pada 18 Agustus 2021 lalu, kasus yang dikenal dengan nama kasus Subang itu terus menyedot perhatian.
Hampir dua tahun berlalu, pihak kepolisian akhirnya kembali bergerak.
Belasan saksi kasus Subang kembali diperiksa maraton oleh penyidik Polres Jalan Cagak dan Polda Jabar.
Dihimpun TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, berikut adalah lima petunjuk terkait kasus Subang dari banyak saksi kunci.
Petunjuk pertama didapat dari saksi kunci yang baru-baru ini diperiksa Polda Jabar perihal kasus Subang.
Baca: Terkuak Alasan Sulit Tetapkan Tersangka dalam Kasus Pembunuhan Subang, DNA Ditemukan Tak Cocok?
Dia adalah Dedi, mantan pegawai Yayasan Bina Prestasi Nasional yang diperiksa penyidik pada 1 Agustus 2023 lalu.
Dedi dicecar 40 pertanyaan oleh penyidik selama tujuh jam.
Selepas memberikan kesaksian, Dedi pun mengurai bocoran pemeriksaan.
Baca juga: Diam-diam Ada yang Ngamuk Karena Kasus Subang Diungkit Lagi, Sosoknya Bikin Saksi Kunci Terkejut
Kepada Youtube Fredy, Dedi mengakui bahwa pertanyaan dari penyidik sama persis dengan pemeriksaan awal di tahun 2021 lalu.
Namun ada tiga pertanyaan yang baru ditanyakan penyidik.
Baca: 5 Petunjuk Baru Kasus Subang Terbongkar, Alasan Polisi Ragu Tetapkan Tersangka Perlahan Terkuak
Pertama adalah polisi bertanya soal motor Aerox yang dipakai Danu, ponakan korban pembunuhan, Tuti Suhartini.
Untuk diketahui, Danu sempat disorot karena sempat mengambil motor Aerox milik Yoris anak korban yang ditaruh depan TKP, rumah korban di Jalan Cagak.
Aksi Danu tersebut terjadi pada 19 Agustus 2021.
Polisi rupanya penasaran dengan insiden motor dan Danu tersebut.
Lalu pertanyaan kedua, pihak kepolisian bertanya ke Dedi soal kunci otomatis mobil Alphard milik korban.
Seperti diketahui, jenazah Tuti dan Amalia ditemukan tergeletak di bagasi mobil Alphard miliknya.
Perihal mobil Alphard tersebut, Dedi rupanya tahu bahwa mobil korban memiliki kunci otomatis yang bisa dikendalikan jarak jauh.
"Kalau masalah pertanyaan, sama kayak di Polres, persis itu. Tambahannya cuma (soal) motor aerox, kunci otomatis dibahas juga," kata Dedi dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Fredy Sudaryanto.
Petunjuk ketiga yang diurai Dedi adalah soal yayasan.
Rupanya saat pemeriksaan penyidik turut mencecar Dedi soal yayasan milik korban dan suaminya, Yosef.
Namun Dedi enggan merincikan ulasan soal yayasan tersebut.
Sebab Dedi menduga ada kaitannya polemik Yayasan Bina Prestasi tersebut dengan penyebab pembunuhan Tuti dan Amalia.
Petunjuk Keempat dan Kelima
Selanjutnya, kasus Subang yang sempat buntu selama satu tahun itu tampaknya memantik tanggapan ahli forensik Dokter Hastry.
Turut memeriksa jenazah Tuti dan Amalia dua tahun lalu, Dokter Hastry sempat mengurai petunjuk soal temuannya kala itu.
Ternyata sejak dulu, Dokter Hastry yakin pembunuh Tuti dan Amalia bisa ditemukan.
Sebab Dokter Hastry berhasil menemukan dua DNA asing di TKP.
"Di TKP itu ada dua DNA yang asing," ujar Dokter Hastry dalam tayangan viral di TikTok @storyku_25.
Namun sayang, petunjuk keempat yang ditemukan Dokter Hastry itu tak bisa dimaksimalkan.
Karena polisi belum berhasil mencocokan DNA korban dengan DNA asing tersebut.
Padahal kala itu diungkap Dokter Hastry, penyidik tinggal mencocokan DNA korban dengan DNA di TKP dan DNA keluarga kandung korban.
"Saya gemas, padahal menurut saya itu bisa. Kita main DNA. DNA-nya udah, tapi enggak ada yang cocok. Kalau enggak ada yang cocok, kita cari dari DNA itu saksi, dari saksi itu enggak ada yang cocok. Kita tarik lah garis keturunan ibu, siapa tahu ada yang cocok, ternyata belum dikerjakan," kata Dokter Hastry.
Selanjutnya, Dokter Hastry pun mengungkap petunjuk kelima dari kasus Subang.
Petunjuk tersebut diurai Dokter Hastry saat ditanyai netizen di media sosial.
Secara mendadak, Dokter Hastry menyinggung dua inisial sosok yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.
"Pelaku Subang mengerti Forensik (mayat dimandikan). Dua DNA Pelaku bukan DNA inti..(DNA asing) tp di kenal Korban. Jangan2..pelakunya D and A ?" tanya akun @my.channel018 di kolom komentar Instagram Dokter Hastry.
"D dan A ini harus diambil sampel DNA nya utk dibandingkan," kata Dokter Hastry.
Alasan Polisi Belum Mengungkap Tersangka
Atas temuannya tersebut, Dokter Hastry mengurai penjelasan.
Terkait DNA asing dan pemeriksaan dari garis keturunan ibu, Dokter Hastry menjelaskan alasannya.
Bahwa sebenarnya pihak kepolisian tinggal mengambil DNA dari semua saksi yang telah diperiksa.
Seluruh keluarga korban pun harusnya diambil sampel DNAnya guna menyamakan dengan DNA asing di TKP tersebut.
"Ibaratnya kan kita udah tahu ada DNA asing di TKP kasus Subang pembunuhan ibu dan anak. Kita sudah memeriksa para saksi dan belum ada yang match (cocok)," ungkap Dokter Hastry dalam Youtube Anjas Asmara.
"Kalau kita punya DNA profiling dua individu dan dari dua individu ini kita bisa tahu jenis kelamin, status keturunanya, bila ada pembanding DNA dari semua keluarga (korban) diambil," sambungnya.
Perihal lamanya penyelidikan polisi, Dokter Hastry memberikan pandangan.
Bahwa penyebab utama kasus Subang lama pengungkapannya karena TKP yang sudah rusak sejak awal kejadian.
Seperti diketahui, warga sekitar langsung meramaikan TKP setelah peristiwa pembunuhan Tuti dan Amalia terjadi pada 18 Agustus 2021.
"Kesannya yang diduga ada saksi atau pelaku waktu jam kematian (di TKP) jadi kabur. Mungkin teman-teman penyidik belum yakin menetapkan siapa pelakunya karena (TKP) terkontaminasi," kata Dokter Hastry.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Terbongkar 5 Petunjuk Baru Kasus Subang, Dokter Hastry Ungkap Alasan Polisi Ragu Tetapkan Tersangka
# Dokter Hastry # Subang # pembunuhan # kasus Subang #
Video Production: Lulu Adzizah F
Sumber: Tribunnews Bogor
Live Update
Rekonstruksi Kasus Pembunuhan TNI di Sentani, 40 Adegan Diperagakan Para Tersangka
2 hari lalu
Live Update
Live Update Siang: Penggerebekan Gudang Sianida Ilegal, Keberangkatan 123 CJH Bangkalan Tertunda
2 hari lalu
Live Tribunnews Update
LIVE: Kronologi Guru SD Tewas Bersimbah Darah di Kubu Raya, Dirampok & Ditikam Tetangga Disabilitas
3 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.