Minggu, 11 Mei 2025

Tribunnews Update

'Geram' Eks Pengurus Al Zaytun pada Ajaran Panji Gumilang: Makar, Mendirikan Negara dalam Negara!

Senin, 19 Juni 2023 12:43 WIB
Tribun Medan

TRIBUN-VIDEO.COM - Ken Setiawan, mantan pengurus pondok Pesantren Al-Zaytun pada 2000-2002, secara terang-terangan mengungkapkan kejanggalan ajaran dalam ponpes.

Pria yang juga pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center ini pun menyebut praktik yang dilakukan Ponpes Al-Zaytun Indramayu adalah gerakan makar yakni dengan mendirikan negara di dalam negara.

Adapun, NII atau Darul Islam adalah gerakan separatis kelompok yang dibentuk untuk menciptakan negara Islam di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Ken Setiawan usai kegiatan Silaturahmi Kebangsaan di Ponpes Hidayatuttholibiin.

Baca: Bahaya! Perekrutan Jemaah Ponpes Al-Zaytun Rampas Harta Ortu Calon Santri, Anggap Orang Lain Kafir

Tepatnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu pada Minggu (18/6/2023).

"Sejatinya ini adalah gerakan makar NII," ujar Ken.

Di situ, ia meminta pemerintah melakukan gerakan untuk cepat bertindak menangani ponpes Al-Zaytun dan pendirinya, yakni Panji Gumilang yang meresahkan.

Mengingat, jika dibiarkan pergerakan tersebut akan membahayakan keutuhan negara.

Adapun, menurut Ken Setiawan, MUI dan Kemenag sebenarnya sudah mengetahui perihal gerakan makar tersebut.

Baca: Ponpes Al-Zaytun Diduga Peras Jemaah dengan Ayat Al-Quran, Halalkan Bayar Infak dengan Jual Diri

Bahkan, MUI dan Kemenag telah melakukan penelitian sejak lama.

Sehingga, ia pun meminta kepada MUI dan Kemenag, untuk membuka hasil penelitian tersebut kepada publik.

Menurutnya, dengan begitu fatwa untuk NII dan Al-Zaytun bisa segera dikeluarkan, karena sangat membahayakan.

Menurut Ken Setiawan, NII di sana mengkolaborasikan ajaran Islam bugis dan kelembagaan kerasulan.

Dari awal terbentuk, Ponpes setempat memang telah mengajarkan makar dan kebencian.

Baca: VIRAL! PIMPINAN Ponpes Al Zaytun Ngamuk dan Usir Petugas Berpakaian Preman:Jangan Macem-macem!

Namun, di permukaan, mereka seolah-olah toleran.

Sebagai informasi, pada awalnya, berbagai kejanggalan dalam ajaran ponpes Al-Zaytun terkuak karena viral azan yang berbeda hingga salat bersaf jauh dan campur wanita dan laki-laki.

Hingga kemudian semakin kontroversial dengan ujaran haji tidak perlu ke Mekkah dan Madinah, namun cukup di Indramayu. (Tribun-Video.com/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kejanggalan Pesantren Al Zaytun, Haji Bisa di Indramayu, Shaf Sholat Bisa Campur: Ini Gerakan Makar

Host: Nina Agustina
Vp: Adam Sukmana

# Pengurus Al Zaytun # Panji Gumilang # makar # kejanggalan

Editor: Bintang Nur Rahman
Reporter: Ninaagustina
Video Production: Dwi Adam Sukmana
Sumber: Tribun Medan

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved