LIVE UPDATE
Konflik Sudan Tak Kunjung Usai, PBB Kirim Utusan Khusus untuk Menengahi Krisis Kemanusiaan
TRIBUN-VIDEO.COM - Konflik berkepanjangan antara tentara Sudan dengan pasukan paramiliter masih berlangsung hingga saat ini.
Padahal kekerasan antara faksi militer yang bersaing di negara Afrika timur itu kini sudah memasuki minggu ketiga.
Oleh karena itu PBB mengutus Martin Griffiths untuk menengahi krisis tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, hal ini juga dikonfirmasi oleh Griffiths pada Minggu (30/4/2023) malam.
"Saya sedang dalam perjalanan ke wilayah tersebut untuk mengeksplorasi bagaimana kami dapat memberikan bantuan segera kepada jutaan orang yang 'hidupnya terbalik' dalam semalam," kata Griffiths
Pernyataam tersebut disampaikannya setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebutnya sebagai utusan khusus.
Baca: Cerita WNI di Tengah Perang Sudan: Suara Tembakan Terdengar Setiap Hari, Bikin Parno dan Sulit Tidur
"Skala dan kecepatan krisis saat ini, belum pernah terjadi sebelumnya di Sudan," kata Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan penempatan 'segera' Griffiths.
Sementara itu, terkait konflik yang terjadi sejak 15 April lalu ini mengakibatkan sekitar 500 warga sipil tewas.
Konflik ini berlangsung antara pasukan Angkatan Bersenjata Sudan yang dikendalikan oleh Abdel Fattah al-Burhan dan mereka yang dikendalikan oleh Mohamed Hamdan Daglo atau dikenal sebagai Hemedti yang merupakan Komandan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Pada hari Minggu kemarin, kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama 72 jam lagi.
Baca: Akibat Konflik Sudan, Mahasiswa Semester 7 Dipulangkan ke Keluarga oleh Pemprov Sulbar
Namun dua kelompok ini saling tuduh melakukan pelanggaran dan mempertahankan hak untuk merespons jika terjadi 'pelanggaran'.
Tidak ada satupun dari gencatan senjata sebelumnya yang bertahan secara kuat, karena kekerasan berlanjut di Khartoum, ibu kota negara itu yang telah melaporkan pemadaman listrik yang meluas, serta kekurangan makanan dan air.
Sementara itu, mantan Perdana Menteri (PM) Sudan Abdalla Hamdok memperingatkan pada Sabtu lalu bahwa konflik bersenjata yang memburuk dapat memicu perang saudara besar-besaran.
"Ini akan menjadi 'mimpi buruk bagi dunia', Tuhan membenci jika Sudan mencapai titik perang saudara," kata Hamdok, dalam sebuah acara di Nairobi, Kenya.
Ia menilai bahwa perang saudara di Suriah, Yaman dan Libya hanya akan menjadi 'permainan kecil' jika dibandingkan dengan apa yang dirinya khawatirkan akan pecah di Sudan. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Potensi Terjadi Krisis Kemanusiaan, PBB Kirim Utusan Darurat ke Sudan
# Sudan # Martin Griffiths # PBB # Antonio Guterres
Reporter: Ariska Nur Choirina
Videografer: Ramadhan Aji Prakoso
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Viral Aksi Free Aceh, Maluku, Papua di Forum PBB, Kemlu RI: Hanya Cari Sensasi, Tidak Punya Etika
Jumat, 25 April 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
3 Pria Gelar Aksi "Free Aceh", "Free Papua", dan "Free Maluku" di Forum PBB, Pemerintah: Provokasi
Jumat, 25 April 2025
Live Update
Sempat Gagal, Ipda Gian Kini Lolos Jadi Pasukan Perdamaian PBB untuk Afrika, Bikin Indonesia Bangga
Jumat, 25 April 2025
Live Update
Detik-detik Mencekam 2 Prajurit TNI Lolos Tembakan IDF di Lebanon, Gedung Dihantam Serangan Israel
Jumat, 25 April 2025
tribunnews update
PBB Bantah Klaim Israel soal Ada Cukup Makanan di Gaza: Pernyataan Konyol Kertersediaan Logistik
Rabu, 2 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.