Senin, 12 Mei 2025

Terkini Internasional

China Geser Kejayaan Amerika Serikat? Negara-negara di Dunia Mulai Dekati China!

Selasa, 18 April 2023 17:21 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Dulu sejak perang dunia kedua hingga awal tahun 2000-an, Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai negara adikuasa dunia.

Hampir semua negara berkiblat kepada AS.

Kini tampaknya masa-masa kejayaan AS akan mulai berakhir.

China kini jadi primadona.

Buktinya? Dalam sebulan terakhir, sejumlah kepala negara dari berbagai belahan dunia datang ke China menemui pemimpin tertinggi negara itu Presiden Xi Jinping.

Baca: Seusai Coba Damaikan Ukraina-Rusia, China Nyatakan Siap Bantu Upaya Perdamaian Palestina dan Israel

Sebutlah diantaranya Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, dan beberapa kepala negara lainnya.

Dikutip dari CNN, kunjungan para kepala negara dunia ini dianggap sebagai aktivitas diplomatik yang tidak biasa yang terjadi ketika berbagai negara memandang Beijing karena ekonomi global tersendat-sendat setelah pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina.

Xi Jinping juga secara mengejutkan mengunjungi Rusia dan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun yang tak kalah mengejutkannya adalah kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke China.

Baca: China Berhasil Uji Coba Artileri Pintar Jarak Jauh Akurasi Tinggi dan AI bisa Kurangi Biaya Perang

Presiden Prancis yang merupakan sekutu dekat Amerika dijamu secara khusus oleh China dengan penyambutan berupa parade militer khusus sebagai penghormatan pada 11 April 2023.

Usai mengunjungi China, Macron memberikan pernyataan yang tak banyak disangka dunia.

Macron secara khusus meminta Eropa harus mengurangi "ketergantungannya" pada Amerika Serikat (AS).

Bahkan dia meminta Eropa harus menghindarkan diri dari terseret ke dalam konfrontasi antara China dan AS terkait Taiwan.

Komentar Macron telah memicu reaksi keras di Eropa dan AS, tetapi para analis mengatakan komentar tersebut kemungkinan besar dilihat sebagai kemenangan bagi Beijing.

Baca: Penguatan Hubungan China-Rusia, Presiden Putin Bertemu Menhan China di Moskow: Apa yang Dibahas?

"Segala sesuatu yang dapat melemahkan AS, memecah belah Barat, dan membuat negara-negara lain lebih dekat dengan Cina adalah baik untuk Xi," kata seorang profesor ilmu politik di Hong Kong Baptist University, Jean-Pierre Cabestan.

"Oleh karena itu, perjalanan Macron dilihat di Beijing sebagai kemenangan besar," lanjutnya.

Seorang profesor hubungan internasional di Nanyang Technological University Singapura, Li Mingjiang mengatakan para pemimpin Tiongkok) percaya bahwa sekarang adalah waktunya bagi Tiongkok untuk membuat rencana strategisnya.

"Hasil yang berpotensi baik adalah melemahkan aliansi Amerika. Jadi itulah mengapa kita melihat upaya-upaya yang cukup berat yang dilakukan oleh Beijing untuk mencoba menstabilkan dan meningkatkan hubungan dengan negara-negara Eropa, dan juga mencoba meningkatkan dan memperkuat kerja sama dengan negara-negara berkembang," tambahnya.

Yang tak banyak diprediksi banyak pihak, beberapa pekan lalu China berhasil mendamaikan dua negara Timur Tengah yakni Iran dan Arab Saudi yang selama ini dikenal musuh bebuyutan.

China berada di balik rekonsiliasi itu, bukan AS, Rusia, atau Eropa. Padahal, sebelum ini tidak terdengar dan tidak terlihat di permukaan tentang manuver China yang berusaha mendamaikan Iran-Arab Saudi itu.

Kekuatan China Tak Terbendung

China sering disebut-sebut sebagai raksasa ekonomi dunia baru.

AS awalnya mendominasi namun saat China masuk, kekuatannya seolah tak terbendung lagi.

Reformasi ekonomi sejak 1978, dianggap membuat China jadi negara adidaya.

Bahkan dilansir CNBC, pada 2010, China mengambil alih posisi Jepang sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.

Beberapa ekonom lantas memprediksi ekonomi China akan melesat melampaui AS pada 2030.

Sejarah Reformasi Ekonomi China

Kesuksesan China ini berawal diawali dengan serangkaian reformasi ekonomi di era Deng Xiaoping (1978-1989).

Reformasi ini membawa perekonomian China yang dulu terisolasi menjadi lebih terbuka.

Sejak itulah ekonomi China tumbuh 10 persen rata-rata per tahun.

Dalam waktu tiga dekade, China telah berhasil mengalami kemajuan di bawah kepemimpinan empat presiden, Deng Xiaoping, hingga Xi Jinping.

Ini juga didorong jaringan pabrik yang memproduksi berbagai macam hal, mulai dari mainan hingga telepon genggam.

Masuknya China ke organisasi perdagangan dunia (WTO) pada 2001 semakin mengukuhkan posisi China sebagai bagian dari pusat manufaktur dan perdagangan dunia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Negara-negara di Dunia Mulai Dekati China, Masa Kejayaan Amerika Serikat akan Berakhir?

# China # Amerika Serikat # Kepala Negara # Kunjungan # Xi Jinping

Editor: Bintang Nur Rahman
Video Production: Muhammad Taufiqurrohman
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved