Minggu, 11 Mei 2025

Internasional

Sepekan Pascagempa Bumi Turki dan Suriah, Jumlah Korban Tewas Melonjak Melampaui Dugaan WHO

Senin, 13 Februari 2023 11:26 WIB
Tribun Gorontalo

TRIBUN-VIDEO.COM - Tim penyelamat terus berusaha menyelamatkan warga dari reruntuhan gedung akibat gempa Turki dan Suriah.

Getaran hebat gempa Turki dan Suriah itu mencapai 7,8 Skala Ritcher (SR). Menyebabkan gedung-gedung roboh dan menimpa warganya.

Kini, sepekan pasca gempa Turki dan Suriah, tim penyelamat melaporkan koran tewas melonjak hingga 28 ribu.

Kendati, sehari sebelumnya, warga tewas yang dilaporkan berkisar Rp 24 ribu.

Presiden Turki Tayyip Erdogan merespon pertanyaan soal penanganan korban gempa Turki dan Suriah.

Tentu ini tidak mudah untuk Erdogan, apalagi ini gempa bumi terdahsyat sejak 1939.

Erdogan berjanji untuk mulai membangun kembali ratusan ribu bangunan hancur.

Di Suriah, bencana paling parah terjadi di barat laut yang dikuasai pemberontak.

Baca: Turki Masih Terhuyung-huyung Akibat Gempa, Penduduk Istanbul Takut Terjadi Guncangan Susulan Lagi

Ini menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal untuk kedua kalinya, setelah mereka mengungsi akibat perang saudara selama satu dekade.

Otoritas Turki mengatakan sekitar 80.000 orang berada di rumah sakit, dengan lebih dari 1 juta di tempat penampungan sementara.

Dengan infrastruktur dasar yang hancur, para penyintas takut akan penyakit.

“Jika orang tidak mati di sini di bawah reruntuhan, mereka akan mati karena luka-luka. Jika tidak, mereka akan mati karena infeksi,” kata tim penyelamat.

“Tidak ada toilet di sini. Ini masalah besar.” katanya lagi.

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths menggambarkan gempa tersebut sebagai peristiwa terburuk di kawasan itu dalam 100 tahun, memperkirakan jumlah korban tewas setidaknya akan berlipat ganda.

Gempa melanda saat Erdogan menghadapi pemilihan nasional yang dijadwalkan pada bulan Juni.

Bahkan sebelum bencana, popularitasnya jatuh karena inflasi yang melonjak dan mata uang Turki yang merosot.

Pemungutan suara itu sudah dilihat sebagai tantangan terberat Erdogan dalam dua dekade berkuasa.

Baca: Wanita Korban Gempa Turki Ini Menolak Dievakuasi karena Tak Pakai Hijab

Dia telah menyerukan solidaritas dan mengutuk politik "negatif".

Beberapa orang yang terkena dampak gempa dan politisi oposisi telah menuduh pemerintah lamban dan upaya bantuan yang tidak memadai sejak dini.

Para kritikus mempertanyakan mengapa tentara, yang memainkan peran kunci setelah gempa bumi tahun 1999, tidak didatangkan lebih cepat.

Erdogan mengakui hal itu. Namun meski tantangan pengiriman bantuan terkendala transportasi rusak, tetapi mengatakan situasinya telah terkendali.

Jaksa yang menyelidiki kekokohan bangunan yang runtuh telah memerintahkan penahanan atau penangkapan sebanyak 95 orang, kata kantor berita milik negara Anadolu.

Gempa tersebut menduduki peringkat ketujuh sebagai bencana alam paling mematikan di dunia abad ini, jumlah korban mendekati 31.000 dari gempa di negara tetangga Iran pada tahun 2003.

Itu telah menewaskan 24.617 di Turki, dan lebih dari 3.500 di Suriah, di mana jumlah korban belum diperbarui sejak Jumat.

Di kota Aleppo yang dikuasai pemerintah Suriah, kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan bencana itu memilukan saat dia mengawasi distribusi bantuan dan menjanjikan lebih banyak.

Negara-negara Barat sebagian besar menghindari Presiden Bashar al-Assad selama perang yang dimulai pada 2011. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunGorontalo.com dengan judul: Sepekan Pasca Gempa Bumi Turki dan Suriah, Korban Melonjak hingga 28 Ribu

# gempa# Turki  # Suriah # Tewas  

Editor: Dimas HayyuAsa
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: Tribun Gorontalo

Tags
   #gempa   #Turki   #Suriah   #tewas

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved