Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Daerah

Diduga Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bongkar Makam Mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya

Selasa, 7 Februari 2023 21:32 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Makam mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya yang diduga tewas karena dianiaya senior di kampus, hari ini (7/2/2023) dibongkar.

Pembongkaran makam atau ekshumasi ini dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait penyebab kematiannya.

Sebab, sebelum sempat diotopsi, jenazah mahasiswa itu telah lebih dulu dimakamkan oleh keluarganya.

Pembongkaran makam ini dilakukan di Makam Tanjunganom, dusun Pudakpulo, desa Pulonit, kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

Pembongkaran makam tersebut digelar mulai sekitar pukul 11.00 WIB dan masih terus berlangsung saat berita ini ditulis.

Baca: Isak Tangis Warnai Evakuasi Bocah di Cimahi Tewas Dianiaya Ayah Kandung, Pelaku Ikut Histeris

Diberitakan sebelumnya, seorang taruna muda atau mahasiswa Polteknik Pelayaran Surabaya, meninggal dunia diduga karena dianiaya oleh seniornya.

Taruna muda berinisial MRFA (19) itu diduga menjadi korban perundungan yang disertai kekerasan fisik oleh seniornya.

Pasalnya, pihak keluarga menemukan sejumlah bekas luka memar dan bercak darah pada beberapa bagian kulit luar tubuh korban.

Ayah korban, M Yani mengaku, baru mengetahui kabar anaknya tewas, pada Senin (6/2/2023) dini hari tadi.

Informasi itu dia dapat dari perwakilan kampus.

"Dapat kabar anak saya meninggal itu jam pukul 22.48. Dikabari dokter W Poltekpel, kalau anak saya sudah meningggal ada di rumah sakit Sukolilo Surabaya," ujarnya saat ditemui awak media di halaman Mapolsek Gunung Anyar, Surabaya, Senin (6/2/2023).

Setelah tiba di bangsal kamar mayat di RS Haji, Sukolilo, Surabaya, dan melihat kondisi tubuh sang anak yang terbujur kaku tak bergerak, dia mendapati ada sejumlah bekas tanda memar pada beberapa bagian kulit tubuh sang anak.

"bibirnya itu bengkak, pecah. terus hidung kanan itu juga bengkak. Dahi kanan kiri memar. Pipi, leher sama dada memar gosong-gosong semua. Terus mulut mengeluarkan darah, gak ada hentinya," terang.

Baca: Buntut Kejanggalan Tewasnya Mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya, Belasan Teman Korban Diperiksa

M Yani menduga, anaknya yang baru menjalani masa perkuliahan selama 5 bulan pada semester satu itu, tewas karena luka akibat penganiayaan.

"Nggak tahu, kalau yunior kan. mungkin sama seniornya dibuat tradisi atau gimanakan. Sering dihajar," katanya.

"Kalau kata pembinanya, terpeleset di kamar mandi, kan ya nggak masuk akal. Makanya saya laporkan," ungkapnya.

M Yani merasa yakin terhadap dugaan mengenai tewasnya sang anak akibat penganiayaan seniornya itu, karena selama menjalani perkuliahan kurun waktu lima bulan ini sang anak memang acap mengeluh atas adanya aksi dugaan perundungan tersebut.

Keluhan dari sang anak itu, acap disampaikan kepada neneknya, setiap pulang akhir pekan pada sabtu dan minggu.

"Tapi Sebelumnya anaknya, sering mengeluh kalau dirumah (cerita) sering dibully, dihajar sama seniornya. Terus bilang gini, ini kalau kuat saya teruskan, kalau nggak kuat, saya juga keluar," jelasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Polisi Bongkar Makam Mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya yang Diduga Tewas Dianiaya Senior

# tewas dianiaya # Dianiaya Senior # Politeknik Pelayaran Surabaya # autopsi

Editor: Danang Risdinato
Video Production: Arie Setyaga Handika
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved