TRIBUNNEWS UPDATE
Soal Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Sebut Kerusuhan Terjadi Bukan karena Suporter Turun ke Lapangan
TRIBUN-VIDEO.COM - Komnas HAM telah melakukan investigasi terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
Fakta awal menunjukkan bahwa kerusuhan tidak ditimbulkan oleh suporter yang masuk ke lapangan.
Sementara itu, terkait banyaknya korban meninggal, Komnas HAM menyebut diakibatkan efek dari gas air mata.
Baca: Komnas HAM akan Dalami Perencanaan Pengamanan sebelum Pertandingan Arema VS Persebaya
Peristiwa berlangsung seusai laga Arema FC melawan Persebaya berakhir dengan skor 2-3.
Dilaporkan ada dua suporter yang turun dari tribun di bawah papan skor menuju lapangan.
Aksi ini kemudian diikuti oleh suporter lain dari tribun yang berbeda.
Dari yang awalnya hanya dua orang hingga menjadi ratusan.
Baca: Diduga Gas Air Mata Kedaluwarsa, Komnas HAM Lihat Ada Pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan
Dikutip dari Kompas.com, aksi ini yang disinyalir jadi alasan aparat keamanan meningkatkan tahapan penanganan.
Dari yang awalnya hanya mengamankan beberapa suporter yang masuk, sampai kemudian menembakkan gas air mata.
Meski begitu, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebutkan bahwa situasi tidak langsung rusuh saat suporter masuk ke lapangan.
"Kalau ada yang bilang eskalasi penanganan itu timbul karena suporter merangsek masuk ke dalam lapangan, sampai sore (5/10) ini, kami mendapat informasi bahwa tidak begitu kejadiannya," tutur Anam.
Choirul telah melakukan pengecekan terhadap suporter yang turun ke lapangan dan pemain Arema FC.
Dari hasil penelusurannya itu, ia mendapati tidak ada niat sama sekali dari suporter untuk membuat situasi jadi rusuh.
Sebaliknya, suporter yang awalnya turun ke lapangan itu hanya ingin memberikan semangat kepada para pemain yang baru saja kalah.
Hal itu dibuktikan oleh para pemain yang tidak mengalami luka atau perlakuan tidak mengenakkan dari suporter.
Anam justru mempertanyakan dalih aparat keamanan menembakan gas air mata ke tribun penonton.
Baca: Komnas HAM Cermati Dugaan Penggunaan Gas Air Mata Kadaluwarsa, akan Jadi Kunci Tanya ke Medis
"Pertanyaannya sekarang, kalau dalam 15 sampai 20 menit itu situasinya masih kondusif, apakah diperlukan gas air mata yang membuat semua penonton panik?," ujarnya.
Tindakan itu disebut menjadi pemicu banyaknya korban meninggal dunia.
Menurut Anam, sebagian besar kondisi jenazah mengalami perubahan warna kulit menjadi biru, mata merah, dan mulut berbusa akibat gas air mata. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Temuan Awal Komnas HAM: Kerusuhan Terjadi Bukan karena Suporter Masuk Lapangan
# TRIBUNNEWS UPDATE # suporter # Arema # Kanjuruhan # Tragedi # Malang # Komnas HAM
Reporter: Agung Tri Laksono
Video Production: Nur Rohman Urip
Sumber: Kompas.com
Tribunnews Update
Alasan Roy Suryo Cs Tolak Hasil Lab Forensik Ijazah Jokowi, Minta Ahli Internasional Ambil Alih
1 hari lalu
Tribunnews Update
Reaksi Abraham Samad Dituding Mangkir soal Kasus Ijazah Jokowi: Saya Nggak Ada Hubungannya Sama Ini
1 hari lalu
Tribunnews Update
Jokowi Pamer Sowan ke Dosen Akademik yang Bantu Lulus dari UGM saat Kasmudjo Digugat soal Ijazah
1 hari lalu
Tribunnews Update
Heboh Video TKW Asal Jember Ditemukan Hidup di Dalam Peti Es di Pelabuhan Vietnam, Disnaker Selidiki
1 hari lalu
Tribunnews Update
Eks Marinir yang Gabung Militer Rusia Tak Lagi Kewarganegaraan Indonesia, Kabur Tanpa Izin Presiden
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.