Tragedi Arema Vs Persebaya
Komnas HAM Cermati Dugaan Penggunaan Gas Air Mata Kadaluwarsa, akan Jadi Kunci Tanya ke Medis
TRIBUN-VIDEO.COM, MALANG - Dugaan penggunaan gas air mata kedaluwarsa dalam tragedi Kanjuruhan pasca-laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu, 1 Oktober 2022 menjadi salah satu yang akan dicermati Komnas HAM.
Komnas HAM yang telah datang langsung ke Malang menemukan indikasi adanya pelanggaran HAM yang dialami Aremania dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang merenggut nyawa 131 orang itu.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam secara terbuka mengatakan dugaan penggunaan gas air mata yang telah kedaluwarsa akan turut didalami di samping indikasi pelanggaran HAM yang sudah tampak.
Bahkan dugaan penggunaan gas air mata kedaluwarsa itu menjadi kunci pernyataan pihaknya ke petugas medis.
Baca: PSSI Beberkan Alasan Pintu Stadion Hanya 2 yang Dibuka saat Tragedi di Stadion Kanjuruhan Terjadi
“Gas pasti punya kedaluwarsa itu akan menjadi kunci kami tanya ke medis. Apakah ini karena sesak nafas, kadar oksigen dan lainnya seperti apa," ujar Choirul Anam, Senin (3/10/2022) di Malang.
Dugaan adanya pelanggaran HAM sangat terbuka terlihat dari banyak video yang beredar di media sosial.
Terlebih adanya video yang beredar di medsos yang menunjukkan oknum TNI menendang Aremania hingga tersungkur.
Terkait hal itu, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menuturkan indikasi pelanggaran HAM memang terlihat dalam insiden itu.
“Kami akan telusuri objektivitasnya seperti apa. Kalau di video yang tersebar diberbagai kalangan memang juga ada tindak kekerasan. Untuk itu kami berharap beberapa hari ke depan seluruh pihak bisa tranparan ke kami termasuk polisi dan TNI,” kata Choirul Anam.
“Kekerasan memang terjadi melakui video yang tersebar, ada yang ditendang ada yang kena kungfu. Tentu semua juga melihat,” tambahnya.
Baca: Polri Periksa 29 Saksi Terkait Tragedi Kanjuruhan, Masih Kumpulkan Bukti untuk Tetapkan Tersangka
Selain itu, pihak Komnas HAM mengaku masih akan melakukan penelusuran lebih dalam soal gas air mata yang ditembakkan petugas kepolisian ke arah tribune.
Choirul Anam tak menampik jika adanya gas air mata membuat situasi semakin genting.
“Soal penggunaan gas air mata kami sedang telusuri. Kami lihat anatomi stadion pasca pertandingan seperti apa. Agar melihat secara objektif. "
"Seandainya tidak ada gas air mata maka tidak ada hiruk pikuk. Kami juga sedang telusuri karakter lukanya. Agar bisa melihat peristiwa kemarin seperti apa,” ujarnya.
Selain itu Komnas HAM juga tengah mendalami dugaan penggunaan gas air mata yang telah kedaluwarsa.
"Makanya saat kami ingin mendapatkan info itu, kami ingin mendapatkan anatomi dari Stadion Kanjuruhan ketika terjadinya peristiwa itu. Bagaimana exit strateginya?, Konsentrasi massa di mana?. Termasuk korban ini paling banyak jatuhnya di mana? itu sedang kami dalami,” jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Dugaan Gas Air Mata Kedaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan Disoroti Komnas HAM, Siapa Perintahkan Tembak?
# Ketua Komnas HAM # Komnas HAM # Tragedi Kanjuruhan # gas air mata
Video Production: Ayu Arumsari
Sumber: Surya Malang
TRIBUNNEWS ON FOCUS
[FULL] Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Komnas HAM Kirim Siswa Nakal ke Barak, Mungkinkah Dinasionalkan?
1 hari lalu
Tribunnews Update
Dilaporkan sebagai Gubernur yang Melanggar Hak-hak Anak, Dedi Mulyadi Justru Ucapkan Terima Kasih
4 hari lalu
Tribunnews Update
LIVE: Dilaporkan ke Komnas HAM, KDM Sebut Sudah Jadi Risiko Utama Demi Masa Depan Anak-anak Jabar
4 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.