TRIBUN SOLO UPDATE
Sekdes di Klaten Dapat UGR Rp 2,4 Miliar dari Tol Yogyakarta-Solo, Ingin Bangun Ponpes & Naik Haji
TRIBUN-VIDEO.COM - Sekretaris Desa (Sekdes) Granting, Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah, Jumakir menjadi satu di antara orang yang mendadak jadi miliarder atas dampak jalan tol Yogyakarta-Solo.
Namun, miliaran rupiah yang ia dapatkan tersebut tidak membuat dirinya lupa untuk meningkatkan amal kebaikan yang ingin ia lakukan.
Diketahui, pria berusia 56 tahun itu, berniat menggunakan uang miliaran rupiah tersebut untuk pengembangan rumah tahfidz yang ia kelola.
Bahkan, Jumakir ingin membangun pondok pesantren untuk pengembangan pendidikan Agama.
"Saya punya rumah quran, ini uangnya utamanya mau untuk bikin pondok pesantren untuk pengembangan," ujar Jumakir.
Menurutnya, saat ini terdapat 130 santri yang belajar di rumah tahfiz Al-Huda miliknya.
Sementara, baru-baru ini sudah ada 20 santri baru yang mendaftar sehingga terdapat 150 santri yang belajar.
Baca: Sosok Miliarder Tol Yogyakarta-Solo di Klaten yang Akan Bangun Ponpes Pakai UGR, Ternyata Pak Sekdes
Selama ini, para santri itu belajar di gazebo dan di rumah pribadinya.
"Ini untuk pengembangan fasilitas gedung, saya hanya punya 4 gazebo, musala dan rumah saat ini," jelasnya.
Disinggung terkait motivasinya membuat pesantren, Jumakir mengaku ingin memajukan pendidikan.
Karena, sejak kecil ia belajar pendidikan agama sampai ke bangku perkuliahan.
Menurutnya, hidup harus bermanfaat bagi orang lain dan dari dulu ia mempunyai cita-cita ingin memiliki pondok pesantren.
"Hidup harus bermanfaat bagi orang lain, saya memang punya cita-cita pengen punya pesantren, anak saya semuanya pendidikannya di pesantren dan alhamdulillah yang bungsu sudah hafal 3 juz," ulasnya.
Ia mengatakan, uang ganti rugi (UGR) tol Yogyakarta-Solo senilai Rp 2,4 miliar itu didapatkan oleh pihaknya sebagai kompensasi.
Di mana kompensasi itu didapatkan dari tanah sawah miliknya seluas 2.450 meter persegi yang diterjang tol.
Dijelaskan olehnya, sawah itu termasuk sawah produktif karena bisa panen 2 sampai 3 kali dalam setahun.
Baca: Warga Desa Miliarder di Indramayu Turut Berkurban, Terkumpul 18 Ekor Sapi dan 18 Ekor Kambing
"Nilai UGR-nya cukup besar, itu per meter diganti sekitar Rp 900 ribu, kalau harga tanah sawah normalnya di sini Rp 300 ribu," ucapnya.
Ia mengatakan, uang Rp 2,4 miliar itu tidak semuanya ia gunakan untuk pengembangan pembangunan pesantren.
Namun, sisanya untuk membeli sawah dan niat baiknya untuk naik haji.
Diketahui, sebenarnya Jumakir sudah mendaftar dan dirinya mendapat antrian sampai 15 tahun.
"Kalau haji saya sebenarnya sudah daftar dan ini masuk antrian sampai 15 tahun. Mudahan-mudahan umur saya panjang dan bisa menunaikan haji ke tanah suci," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten , Tentrem Prihatin mengatakan jika pembayaran UGR tanah terdampak tol tersebut telah melalui sejumlah tahapan.
Mulai dari identifikasi dan inventarisasi lahan, musyawarah bentuk ganti kerugian hingga pengajuan pembayaran UGR ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
"Pembayaran UGR ini adalah tahapan akhirnya, semoga para penerima bisa memanfaatkan untuk kepentingannya," imbuhnya.
(Tribun-Video.com/TribunJogja.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KISAH Pak Sekdes yang Jadi Miliarder dari UGR Tol Yogyakarta-Solo di Klaten: Ingin Bangun Pesantren
# TRIBUN SOLO UPDATE # Sekdes # uang ganti rugi (UGR) # tol Yogyakarta-Solo
Reporter: Sandy Yuanita
Sumber: Tribun Jogja
Tribunnews Update
Nasib Kades dan Sekdes Kohod seusai Akui Palsukan Surat Izin Pagar Laut di Tangerang
Kamis, 13 Februari 2025
Viral News
KTP Sejumlah Warga Kohod Dicatut Kades untuk Buat Surat Izin Palsu Pagar Laut Tangerang
Rabu, 12 Februari 2025
Nasional
Bareskrim Ingatkan Mumardi Kakak Ipar Sekdes Kohod, Kena Sanksi Pidana Jika Hambat Penyelidikan
Selasa, 11 Februari 2025
Tribunnews Update
Bareskrim Ancam Sanksi Pidana untuk Mumardi Kakak Ipar Sekdes Kohod, Jika Halangi Penyelidikan
Selasa, 11 Februari 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Suasana Tegang saat Kakak Ipar Sekdes Kohod Larang Penyidik Sita Komputer dan Kabur Diminta KTP
Selasa, 11 Februari 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.