Haji 2022
Istimewanya Makam KH Maimun Zubair di Mekkah, Penjaga Sampai Hafal Lokasinya
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aji Bramastra
TRIBUN-VIDEO.COM - Ada satu tempat di Mekkah yang belakangan makin sering dikunjungi jemaah haji asal Indonesia.
Bukan tempat oleh-oleh.
Tempat itu adalah kuburan.
Pemakaman Maqbarah Jannat Al Ma'la di Mekkah, atau pemakaman istri, kerabat dan sahabat Nabi Muhammad SAW.
Nah, kompleks pemakaman ini makin istimewa bagi orang Indonesia, terutama kaum Nadhliyin, karena di sinilah makam ulama karismatik asal Rembang, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, berada.
Baca: Kronologi 46 WNI Calon Haji Furoda Dideportasi dari Arab Saudi, Kemenag: Modus Lama yang Ketahuan
KH Maimoen Zubair, wafat di usia 91 tahun, pada Selasa, 6 Agustus 2019.
Mbah Moen, yang wafat di tengah menunaikan haji, memang dimakamkan di sana.
Saking seringnya dikunjungi jemaah asal Indonesia, petugas makam sudah hafal letaknya.
Muhammad Sye'la, seorang petugas penjaga makam, tanpa melihat buku catatan, sigap menunjukkan lokasinya.
Baca: Kunjungi Makam Sang Putra, Suami Atalia Pamit dan Berdoa, Ridwan Kamil: BERHAJI ATAS NAMA ERIL
Sejak jemaah calon haji Indonesia masuk tanah suci Makkah, hampir setiap hari, ada saja yang berziarah ke makam sang Kiai karismatik asal Rembang, Jawa Tengah itu.
Makam Mbah Moen ada di baris keempat nomor 151.
Posisinya berjarak 50 meter saja dengan makam istri pertama Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah.
Fandi Sukarjo (41), seorang jemaah asal Brebes, Jawa Tengah, mengaku lega, niatan ziarah ke makam Mbah Moen kesampaian.
"Karena sejak di Indonesia, sudah niat ziarah ke makam Mbah Moen. Keluarga juga menyarankan ziarah. Alhamdulillah, sudah kesampaian ziarah ke Mbah Moen," kata Fandi, yang sempat membacakan tahlil di sana.
"Baru ada waktu hari ini bisa ziarah ke makam Mbah Moen. Sudah tenang. Semoga bisa meneladani beliau," harapnya.
Jemaah calon haji Indonesia biasa berziarah ke pemakaman Al Ma'la, setelah salat lima waktu di Masjidil Haram.
Waktu terbanyak biasanya selepas salat Subuh atau Ashar.
Sebagaimana pemakaman di Arab Saudi, pemakaman di Ma'la hanya berupa tanah tanpa bangunan apapun.
Dulunya, makam di Arab Saudi, terutama makam tokoh berpengaruh, juga berupa bangunan-bangunan monumental.
Makam Siti Khadijah misalnya, dulu di bawah sebuah kubah besar.
Tapi sejak 1925, bangunan-bangunan ini dihancurkan. Tak boleh lagi ada makam berhias ornamen atau monumen penanda.
Satu-satunya penanda makam, adalah tumpukan batu, bahkan tak ada tulisan sekedar penanda makam siapa.
Nah, di sinilah 'keistimewaan' Mbah Moen.
Tak hanya jadi salah satu makam yang paling ramai diziarahi, di Tanah Suci sekalipun, makamnya diistimewakan.
Di antara makam lain, hanya makam Mbah Moen, yang punya tulisan di batunya.
'KH Maimun Zuber' dalam tinta hitam, dengan tulisan yang tak terlalu rapi, tertera di atas batu.
Entah pula siapa yang menulis.
(*)
# makam # Kiai Maimun Zubair # Mekkah # jemaah haji # Pemakaman Maqbarah Jannat Al M
Reporter: Aji Bramastra
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Sektor 3 Makkah Pastikan Siap Sambut Jemaah Haji Embarkasi Makassar, Ikbal Ismail: Akomodasi Siap
2 hari lalu
Tribunnews Update
Konsul Jenderal RI di Jeddah Ingatkan Hukuman Jemaah Haji Tanpa Visa di Arab Saudi: Sangat Berat
2 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Jemaah Haji Indonesia akan Memasuki Makkah Pada 10 Mei, Kepala Daker Mekkah Pastikan Layanan Siap
2 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.