Kamis, 15 Mei 2025

Konflik Rusia Ukraina

Volodymyr Zelenskyy Mengaku Berjuang Sendiri Bela Negaranya, Ternyata Bentuk Sindiran ke Negara Ini

Sabtu, 26 Februari 2022 15:09 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengaku pada akhirnya berjuang sendiri untuk membela negaranya, sebagai bentuk sindiran.

Diketahui, pernyataan tersebut diungkapkan pasca-invasi pasukan Rusia telah bergerak hampir ke seluruh kota strategis di Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) lalu.

Atas kejadian itu, hingga kini tak ada negara lain yang datang membantu Ukraina, terlebih Amerika Serikat (AS) yang dianggap hanya memandang dari kejauhan.

Dikutip dari Tribunnews.com pada Sabtu (26/2/2022), melalui video yang diunggah di Facebook pribadinya tampak ia menyindir AS.

Diungkapkan olehnya, militer Rusia menduduki situs nuklir tersebut pada hari pertama invasi.

Baca: Rusia Invasi ke Ukraina, Warga Ibu Kota Panik dan Berlindung di Stasiun Bawah Tanah Kiev

Agensi Manajemen Zona Eksklusi yang merupakan lembaga resmi pemerintah Ukraina telah membenarkan informasi tersebut.

Namun, hingga kemarin tak ada negara lain yang datang membantu Ukraina.

Bahkan Amerika Serikat yang sebelumnya mengatakan akan berada di sisi Ukraina mengaku tidak akan mengirim pasukan untuk menyerang Rusia.

"Pagi ini, kami membela negara kami sendiri. Sama seperti kemarin, negara paling kuat di dunia memandang dari kejauhan," katanya dalam video Facebook, tampaknya menyindir Amerika Serikat.

Baca: Ukraina Klaim Tembak Pesawat Militer Rusia yang Bawa Pasukan Terjun Payung untuk Tangkap Zelensky

Ia mengatakan, bahwa sepertinya tak ada negara yang siap bertarung bersamanya.

“Kami akhirnya membela negara kami sendiri. Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapapun,” tutur Zelensky.

Dikatakan olehnya, hingga saat ini tak seorang pun siap menjamin bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO.

Meskipun alasan tersebut dijadikan Rusia sebagai dalih akan tindakannya.

"Semua orang takut, semua orang diam. Mereka bilang mereka bersama kita, tetapi tidak siap menjadikan kita anggota aliansi," imbuh Zelensky.

Melalui video yang sama, pemimpin Ukraina ini juga memberikan ucapan terima kasih pada mitra-mitra negara atas dukungannya.

Namun Zelensky menganggap, dukungan kepada Ukraina berupa penjatuhan sanksi-sanksi kepada Rusia masih belum cukup dan sepadan dengan dampak yang mereka rasakan.

“Rusia dijatuhi sanksi kemarin, tetapi ini tidak cukup untuk mengeluarkan pasukan asing ini dari tanah kami. Hanya melalui solidaritas dan tekad ini dapat dicapai," ucap Zelensky.

Menurutnya, invasi dan serangan Rusia yang berkelanjutan menunjukkan bahwa sanksi yang dijatuhkan kepada Moskow oleh Barat tidaklah cukup.

"Dunia terus mengamati apa yang terjadi di Ukraina dari jauh," ujar Zelensky.

Dikabarkan sanksi baru juga ditargetkan pada sektor finansial, energi, transportasi, kebijakan visa, kontrol ekspor dan larangan pembiayaan ekspor di Rusia.

Sebagai informasi, pasukan Rusia yang memadati Ibukota Ukraina tersebut menyerang bandara-bandara yang juga dekat dengan Obolon.

Sementara itu, Moskow mengklaim berhasil melumpuhkan 74 fasilitas militer Ukraina.

Disisi lain, pasukan Rusia juga telah menguasai fasilitas nuklir Chernobyl di Ukraina Utara.

Dikabarkan, dimana tempat tersebut merupakan tempat terjadinya bencana nuklir paling parah di dunia.(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Invasi Rusia Agresif, Presiden Ukraina Merasa Ditinggal, Sindir AS-NATO Hanya Pantau dari Kejauhan

# Volodymyr Zelenskyy # Presiden Ukraina # Invasi # Rusia # Ukraina

Editor: Khaira Nova Hanugrahayu
Reporter: Sandy Yuanita
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved