Minggu, 11 Mei 2025

Terkini Daerah

Keluarga Supriadi Terisolir karena Gang Rumah Ditutup, Ini Pengakuan Pemilik Tanah

Minggu, 2 Januari 2022 22:23 WIB
Tribun Lombok

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUN-VIDEO.COM – Keluarga Supriadi (49), warga Lingkungan Gerung Butun Barat, Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram sampai saat ini masih terisolir di rumah mereka.

Dua gang yang selama ini menjadi akses masuk ke rumahnya ditutup tetangga sendiri.

Tujuh orang anggota keluarga yang tinggal di rumah Supriadi kini kesulitan beraktivitas.

Anak, istrinya, dan saudaranya tidak bebas keluar masuk rumah jika ingin bekerja atau belanja kebutuhan sehari-hari.

Bila ingin keluar, mereka harus melewati kamar mandi dan rumah tetangga yang dalam proses pembangunan.

Supriadi yang sehari-hri bekerja serabutan ini hanya bisa menunggu pemerintah turun tangan menyelesaikan persoalan keluarganya.

Sementara tetangga, pemilik tanah tetap menutup akses tersebut karena merupakan haknya.

Baca: Kalah Pilkades, Cakades di Jember Nekat Blokir Akses Jalan Menuju Pondok Pesantren dan Rumah Warga

Musbah, pemilik tanah yang ditemui TribunLombok.com menjelaskan, sebelum menutup akses jalan tersebut mereka sudah bicara baik-baik.

Karena Supriadi menyadari lahan itu bukan tanahnya, dia pun menerima gang rumah tersebut akhirnya ditutup.

Musbah pun akhirnya memberikan akses sementara dengan melubangi tembok kamar mandi yang sedang dibangun.

Dari lubang itu keluarga Supriadi bisa bebas keluar masuk sampai rumah tersebut rampung.

Tapi Musbah pun tidak tahu bagaimana penyelesaiannya jika nanti rumahnya telah rampung dibangun.

”Tidak tahu,” katanya sembari geleng-geleng.

Musbah menjelaskan, sebenarnya saat Supriadi membeli rumah tersebut sudah ada gang di sebelah timur.

Gang tersebut tembus dari utara sampai selatan yang menjadi akses warga di lingkungan tersebut.

”Jadi sebelum dibeli sama pak Supriadi rumahnya sudah ada gang,” katanya.

Baca: Kisah Warga Wukur Tak Punya Akses Jalan, Gotong Pasien Sakit hingga 3 Kilometer Menuju Jalan Aspal

Belakangan, gang utama tersebut dibuatkan sertifikat oleh pemilik tanah atas nama Sarisah. Dia kemudian menutup gang tersebut karena berhak atas tanah itu.

Akhirnya keluarga Supriadi yang tinggal di belakang tidak memiliki akses keluar masuk.

Karena kasihan, Musbah pun memberikan akses sementara kepada keluarga Supriadi. Supaya tidak ribut, keluarga Musbah memberikan akses jalan sementara.

Selama bertahun-tahun jalan itu yang dipakai Supriadi dan keluarga.

Kini, karena tidak ingin menjadi masalah di kemudian hari, Musbah pun menutup gang tersebut untuk membangun kamar mandi.

”Sebelum saya tutup sudah sih saya ngomong, makanya kemarin-marin ditutup ini, ada mungkin lima hari,” jelasnya.

Setelah Musbah menutup gang yang selama ini dipinjamkan kepada Supriadi, mereka memiliki harapan gang lama di sebelah timur dibuka kembali.

”Dia masih punya harapan gang tersebut dibuka lagi,” katanya.

Musbah dan warga setempat sudah memediasi Supriadi dan Sarisah di tingkat lingkungan dan kelurahan. Tetapi tidak selesai. Tidak ada kesepakatan.

”Sekarang lewat mana mungkin bisa selesai, mudahan secepatnya,” kata Musbah bingung.

Sejumlah pihak kini tengah berusaha membantu memediasi persoalan tersebut. Termasuk dari Fakultas Hukum Universitas Mataram.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Keluarga Supriadi Terisolir Setelah Gang Rumah Ditutup Tetangga, Ini Pengakuan Pemilik Tanah

# Jalan Ditutup # Kota Mataram # Akses Jalan

Editor: Sigit Ariyanto
Video Production: Nur Rohman Urip
Sumber: Tribun Lombok

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved