Penjaga Homestay Ungkap Agus Buntung Selalu Pakai Kamar yang Sama saat Beraksi, Korban yang Bayar

TRIBUN-VIDEO.COM - Tersangka kasus pelecehan seksual, I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung turut menjalani rekonstruksi di sebuah homestay di Kota Mataram, NTB pada Rabu (11/12).

Dalam rekonstruksi ini terungkap bahwa Agus selalu menggunakan kamar yang sama tiap menjalankan aksinya.

Penjaga Nang's Homestay, I Wayan Kartika mengatakan, Agus kerap memakai kamar nomor enam.

Lebih lanjut Wayan mengatakan, dirinya sering melihat Agus membawa perempuan ketika berkunjung.

Bahkan dalam sepekan bisa tiga hingga lima orang yang berbeda-beda.

Menurut Wayan, perempuan yang dibawa Agus ke kamar tersebut tak pernah menunjukkan gelagat aneh seperti menangis atau lari keluar kamar.

Baca: Momen Agus Buntung saat Jalani Rekonstruksi, Peragakan saat Bertemu Korban hingga Disoraki Warga

Baca: TERKUAK KOMPLOTAN Agus Buntung, Ibu Kandung Disorot Hadir di Lokasi Rekontruksi Kasus Pelecehan

Sebelum masuk ke kamar, korban melakukan pembayaran sebesar Rp 50 ribu.

Adapun rekonstruksi yang digelar di homestay tersebut dilakukan secara tertutup dan diikuti oleh tersangka, pengacara, tim inafis, dan penyidik yang masuk ke kamar.

Hal ini mengingat kondisi ruangan yang cukup sempit.

Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, pihaknya sangat berhati-hati dalam penanganan kasus ini.

Pasalnya kasus tersebut melibatkan dua kelompok rentan, yakni perempuan sebagai korban dan disabilitas tersangka.

Adapun dalam rekonstruksi ini, Agus memperagakan 49 adegan.

Namun ada dua versi keterangan dalam kasus pelecehan seksual ini.

Polisi menyebut korban mengaku bahwa tersangka lebih aktif, sementara pelaku mengklaim sebaliknya.

Dikabarkan korban pelecehan seksual yang dilakukan Agus bertambah menjadi 15 orang.

(TribunVideo.com)

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Terungkap Kebiasaan Agus Difabel ke Homestay: Bawa Perempuan Berbeda, Selalu Pesan Kamar di Pojok

#pelecehan seksual # Agus Buntung # Kota Mataram