Senin, 12 Mei 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Kisah Warga Wukur Tak Punya Akses Jalan, Gotong Pasien Sakit hingga 3 Kilometer Menuju Jalan Aspal

Jumat, 19 November 2021 14:58 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Warga Dusun Wukur, Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) harus rela menggotong pasien menggunakan tandu menuju puskesmas.

Mereka harus menggotong pasien dengan berjalan kaki sejauh 3 kilometer sampai di dusun yang memiliki jalan lebih bagus.

Tak hanya orang sakit, ibu hamil yang hendak melahirkan juga sering harus berjalan kaki menuju Puskesmas terdekat.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Dusun Wukur Maria Ediyana Widiyanti mengungkapkan kisah warganya, Kamis (19/11/2021).

Baca: Dua Pekan Banjir, Warga Wilayah Kapuas Hulu Kalbar Kesulitan Beli Beras, Akses Jalan Putus Total

Warganya sering kali menggotong pasien sakit demi menuju puskesmas atau rumah sakit.

Maria menuturkan, warga harus melewati jalan yang terjal dan rusak untuk sampai di Kampung Sikka.

Sesampainya di Kampung Sikka, mobil ambulans baru bisa mengangkut pasien yang sakit.

Bahkan, tak sedikit ibu hamil yang hendak melahirkan rela berjalan kaki menuju puskesmas atau Rumah Sakit Lela.

Tak jarang pula, ibu hamil melahirkan di perjalanan menuju faskes terdekat.

"Dari dulu sampai sekarang, jika ada warga yang sakit berat kami pakai pikul dan gotong saja. Sampai di kampung Sikka baru dijemput ambulans atau naik mobil angkutan. Di sana yang akses jalannya bagus," tutur Kepala Dusun Wukur, Maria Ediyana Widiyanti kepada awak media, di kampung Wukur, Kamis (19/11/2021) siang.

Baca: Viral Video Tetangga Pagari Akses Jalan Rumah Warga, Direkam Langsung oleh Pemilik Rumah

Maria mengungkapkan, keinginan warga Dusun Wukur untuk memiliki infrastruktur jalan yang memadai belum juga terwujud.

Hingga kini, jalan menuju dusun itu masih dalam kondisi rusak dan sempit. Bahkan kendaraan pun sulit melewati akses jalan tersebut.

Hanya kendaraan bermotor roda dua yang dapat melintas, namun dalam kondisi yang mendesak.

Warga pun akhirnya memutuskan menggali sendiri akses jalan setapak yang hanya bisa dilintasi oleh pejalan kaki.

Maria mengungkapkan, sempat ada program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) pada tahun 2006.

Program tersebut membuka ruas jalan Sikka-Wukur sejauh 3 kilometer secara manual.

Namun di lokasi tersebut sering terjadi longsor, sehingga jalan menyempit.

Melalui dana desa, di beberapa titik jalan itu kemudian dibangun rabat beton dengan lebar satu meter.

Jalan tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki.

Maria mengatakan, warga sering kali melakukan swadaya untuk membersihkan kembali dan menyusun batu seusai longsor melanda.

Ia berharap pemerintah memperhatikan jalan menuju Kampung Wukur agar diperbaiki.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo meminta Kadis PUPR Sikka segera melakukan survei.

Kadis PUPR nantinya akan berkoordinasi dengan Camat Lela untuk perbaikan jalan Sikka-Wukur.

Ia menegaskan, di awal tahun 2022, jalan Sikka-Wukur harus sudah mulai dibangun.

"Minggu depan saya tunggu hasil survei itu. Awal tahun depan kita harus mulai bangun. Kita akan gunakan dana insentif daerah (DID) sebesar Rp 1 miliar rupiah," kata Roberto saat berdialog dengan warga kampung Wukur.

(Tribun-Video.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjuangan Warga Pedalaman Sikka NTT Gotong Pasien ke Puskesmas, Lintasi Jalan Rusak Sejauh 3 Kilometer "

Editor: Bintang Nur Rahman
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved