Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Daerah

Detik-detik Moeldoko dan Walkot Semarang Diusir oleh Peserta Aksi Kamisan, Dianggap Cari Panggung

Jumat, 19 November 2021 08:35 WIB
Warta Kota

TRIBUN-VIDEO.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko diusir peserta aksi Kamisan di Kota Semarang, Kamis 18 November 2021.

Pengusiran ini bahkan sampai viral di media sosial.

Akun @cornelgea, Anggota Serikat Tani Kota Semarang, melaporkan bahwa Moeldoko bersama Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi dan Komnas HAM awalnya mendatangi aksi Kamisan yang digelar di Taman Signature, depan Paragon.

"Aksi dimulai sekitar pukul 09.00. Sekitar pukul 11.00 Moeldoko, Hendardi, Komnas HAM dikawal oleh aparat kepolisian mendatangi massa aksi," tulis Cornel di Twitter dikutip pada Kamis (18/11/2021).

Cornel menjelaskan, massa mengusir Moeldoko dan wali kota karena beberapa alasan.

"Mereka mau nyuri panggung, minta mic dan bicara. Waktu Moeldoko pegang mic dan bicara, massa aksi langsung menolak dan menyuruh mereka segera pergi," jelasnya.

Baca: Kuliah Tamu KSP Moeldoko di Universitas Brawijaya Malang: Mobil Listrik Bisa Tekan Gas Emisi

Sementara itu, mengutip Kompas.com, Korlap Kamisan, Azis Rahmad menjelaskan, kasus pengusiran tersebut disebabkan karena kasus pelanggaran HAM di Indonesia belum tuntas.

"Dia bicara tanpa ada realisasi," kata Azis Rahmad.

Aktivis maunya pemerintah hentikan perampasan ruang hidup warga dan kerusakan lingkungan.

Selain itu, pemerintah diminta dengarkan suara rakyat yang tertindas.

"Kami hanya ingin negara betul mau menuntaskan pelanggaran HAM," tambahnya.

Moeldoko pun tak bergegas pergi.

Baca: Politikus Senior Max Sopacua Meninggal Dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Moeldoko Berduka & Kehilangan

Dia tetap berada di area Kamisan.

Moeldoko merespons, tidak semua kasus HAM mudah dan bisa segera diselesaikan.

"Kita harus fair ada hal-hal yang memang tidak mudah untuk diselesaikan persoalan HAM masa lalu," ujarnya.

Sebagai informasi, aksi Kamisan digelar di Taman Signature, Semarang.

Di sisi lain Cornel menyebut massa aksi kamisan Semarang melakukan aksi berdasar pada cerita rakyat dalam dua hari festival rakyat 16-17 November.

"Kami menyatakan sikap dengan jelas yakni gerakan rakyat berhenti kooperatif terhadap Rezim Kapitalisme Oligarki. Termasuk memberi panggung kepada para Oligarki," ungkapnya.

"Oleh karena itu, Aksi Kamisan Semarang menuntut kepada pemerintah untuk segera berhenti melakukan perampasan ruang hidup warga, merusak lingkungan hidup warga, memeras keringat buruh untuk membuat yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Detik-detik Moeldoko Diusir Peserta Aksi Kamisan di Semarang karena Dianggap Cari Panggung

Video Production: Sigit Setiawan
Sumber: Warta Kota

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved