Selasa, 13 Mei 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Rektorat UNS Buka Suara soal Mahasiswa Tewas saat Diklat Menwa: 21 Panitia Termasuk Senior Diperiksa

Rabu, 27 Oktober 2021 17:23 WIB
TribunSolo.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Pimpinan Univesitas Seebelas Maret (UNS) Solo akhirnya angkat bicara terkait kematian GE, mahasiswa Sekolah Vokasi saat mengikuti diklat resimen mahasiswa (menwa) pada Selasa (26/10/2021).

Dalam keterangan resmi tersebut disebutkan sebanyak 21 panitia diklat sudah dimintai keterangan.

Dikutip dari TribunSolo.com pada Rabu (27/10/2021), jumpa pers oleh pihak rektorat UNS disampaikan oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus dan Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto.

Sutanto memaparkan, UNS bekerja sama dengan pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lingkungan kampus dan Jembatan Jurug.

Dalam penyidikan kasus ini, Sutanto menerangkan, pihak UNS menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian.

“Panitia sejumlah 21 mahasiswa, senior, dan pembina sudah dimintai keterangan. Kami dari UNS sepenuhnya menyerahkan penyidikan ini ke pihak berwenang,” jelasnya.

Baca: Wali Kota Solo Gibran Angkat Bicara soal Meninggalnya Mahasiswa UNS saat Diklat Menwa

Pihaknya juga belum bisa memastikan penyebab tewasnya GE saat mengikuti Diklat Menwa UNS itu.

Terkait kesimpulan hasil autopsi dan penyelidikan kasus, pihaknya menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian.

“Hasil dari autopsi masih menunggu dari kepolisian, UNS menyerahkan hasil kesimpulan kejadian tersebut secara resmi dari kepolisian," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus menjelaskan, pihaknya melakukan pengawalan sejak insiden maut ini terjadi.

Mulai dari pengantaran jenazah dari RSUD dr Moewardi ke rumah duka di Karangpandang, Kabupaten Karanganyar pada Minggu (24/10/2021) malam.

Selanjutnya, pada keesokan harinya menjemput lagi jenazah GE untuk dilakukan autopsi hingga pemakaman pada Senin (25/10/2021).

“Jenazah kami bawa dari Karangpandan ke Moewardi. Sesampainya di sana, dilakukan autopsi oleh dokter dari Moewardi dan dokter forensik dari Bhayangkara Polri,” imbuhnya.

Sebagaimana informasi sebelumnya, jenazah GE dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo untuk dilakukan autopsi pada Senin (25/10/2021).

Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab sebenarnya kematian GE.

Terlebih setelah mengetahui adanya kejanggalan di balik kematian GE.

Baca: Mahasiswa Meninggal saat Diklatsar Menwa, Rektorat UNS: Ini Kampus Bukan Tempat Militer

Saat mengetahui jasad GE, pihak keluarga menemukan beberapa luka lebam di tubuh korban.

Paman korban, Sutarno mengatakan, luka lebam tersebut di bagian mata kanan, mulut yang disertai bekas darah yang mengering dan di tengkuk.

"Ada luka lebam bagian mata kanan, di mulut ada darah (kering), dan ada luka lebam di tengkuk. (Celananya juga) bau banget, saya pakai masker saja masih (bisa mencium) bau," terangnya.

Sutarno berujar kini keluarga hanya pasrah dan menyerahkan kasus GE kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

"Kelihatannya sudah ditindaklanjuti oleh polisi, nanti diserahkan saja ke polisi," jelasnya, Senin (25/10/2021).

Melalui penyelidikan dari pihak kepolisian dan hasil autopsi dari rumah sakit, pihak keluarga dapat mengungkap teka-teki kematian GE.

(Tribun-Video.com/TribunSolo.com)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Total Ada 21 Panitia Termasuk Senior Menwa Diperiksa, Pejabat UNS : Sepenuhnya Penyidikan di Polisi

Editor: Tri Hantoro
Video Production: Tia Kristiena
Sumber: TribunSolo.com

Tags
   #Rektorat   #UNS   #Menwa   #penganiayaan

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved