Terkini Daerah
Kapolda Sumsel Minta Maaf soal Sumbangan Fiktif Rp2 Triliun: Terjadi karena Ketidakhati-hatian Saya
TRIBUN-VIDEO.COM - Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Eko Indra Heri menyampaikan permintaan maafnya terkait polemik sumbangan dana Rp 2 Triliun dari keluarga Akidi Tio.
Pihaknya menyampaikan maafnya tertuju untuk masyarakat Indonesia khususnya di Sumsel, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, hingga anggota Polri.
Dirinya pun mengakui tidak hati-hati saat di awal mendengar adanya sumbangan tersebut.
"Kelemahan saya sebagai individu, manusia biasa. Ini terjadi karena ketidak hati-hatian saya selaku individu."
"Ketika mendapatkan informasi dari awalnya ibu Kadinkes menghubungi saya yang menyatakan ada sumbangan dari keluarga Akidi yang disampaikan oleh bapak Profesor Hardy," katanya dikutip dari TribunSumsel.com.
Baca: Bukan Heriyanti, Terungkap Sosok yang Pertama Kali Hubungi Kapolda Sumsel soal Hibah Rp2 T Akidi Tio
Kapolda Sumsel pun sempat bertemu langsung dengan dokter keluarga Akidi Tio, Profesor Hardy, juga Kadinkes.
Sementara saat pertemuan langsung tersebut Heriyanti tidak ada.
"Kemudian dia bilang ini kepercayaan kepada saya dan harus disampaikan," kata Kapolda.
Irjen Pol Eko lalu menyatakan, ia bersedia menerima amanat itu karena janji pemberi (keluarga Akidi Tio) untuk menanggulangi Covid-19 di Sumsel.
Selanjutnya, Kapolda mengatakan tak terlalu mengecek atau memeriksa ada tidaknya dana tersebut.
Namun anak Akidi Tio, Heriyanti menjanjikan dana hibah Rp 2 Triliun tersebut akan cair hari Senin 2 Agustus 2021.
Belakangan diketahui dana tersebut belum ada.
Kapolda mengaku terlepas dari ada tidaknya dana tersebut, ia menegaskan sudah memaafkan keluarga besar Akidi Tio maupun pihak lain yang terlibat dengan perkara ini.
Baca: Terungkap, Sosok Lesty Nurainy yang Pertama Kali Hubungi Kapolda Sumsel soal Hibah Rp2 T Akidi Tio
Sosok Kapolda Sumsel Eko Indra Heri
Dirinya menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Petahana.
Sebelum menjadi Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri menjabat sebagai Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) periode 2018 hingga 2020.
Dirinya merupakan lulusan Akpol 1988 dan berpengalaman dalam bidang SDM.
Sementara itu dikutip dari Kompas.com sebelumnya, Direktur Intelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Ratno Kuncuro menyebutkan bahwa Heryanti anak Akidi Tio telah ditetapkan tersangka terkait kasus hoaks sumbangan Rp 2 triliun.
Namun, hal itu dibantah oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumsel Kombes Supriadi.
Menurut Supriadi, anak Akidi Tio hanya diundang untuk datang ke Polda Sumsel dan diminta menjelaskan perihal sumbangan Rp 2 triliun yang belum juga cair.
"Tidak ada prank. Pada hari ini, Ibu Heriyanti kita undang ke Polda. Perlu digarisbawahi, kita undang, bukan kita tangkap. Kita undang untuk datang ke Polda untuk memberikan klarifikasi terkait penyerahan dana Rp 2 triliun melalui bilyet giro," kata Supriadi saat memberikan keterangan pers kepada wartawan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunSumsel.com/Prawira Maulana) (Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolda Sumsel Minta Maaf: Kelemahan Saya sebagai Individu, Terjadi karena Ketidakhati-hatian Saya
Tribunnews Update
Merasa Dizalimi! 2 Guru yang Dipecat Jelang Pensiun karena Sumbangan Rp 20 Ribu Mengadu ke DPRD
4 hari lalu
Terkini Nasional
Dituduh Pungli! KDM Buka Suara soal Sumbangan Rp 1.000 per Hari: Tak Wajib Hanya Imbauan
Senin, 6 Oktober 2025
Tribunnews Update
Diserbu Warga yang Ingin Adukan Masalah, Dedi Mulyadi Ungkap Pentingnya Sumbangan Rp 1.000 per Hari
Senin, 6 Oktober 2025
Tribunnews Update
Dikritik Warga, Dedi Mulyadi Klarifikasi soal Sumbangan Rp 1.000 per Hari: Tak Wajib, Hanya Imbauan
Senin, 6 Oktober 2025
Regional
Wanita Modus Minta Sumbangan Pembangunan Ponpes Samarinda, Kini Ditangkap Satpol PP Kukar
Kamis, 21 Agustus 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.