TRIBUNNEWS UPDATE
Kritik Vaksinasi Berbayar Indonesia, WHO: Dapat Menimbulkan Masalah Etika dan Akses
TRIBUN-VIDEO.COM - Polemik vaksinasi berbayar di Indonesia juga mendapat sorotan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
WHO mengeluarkan kritikannya terkait dengan kebijakan vaksinasi gotong royong individu tersebut.
Pasalnya hal tersebut dapat menimbulkan masalah akses dan etika selama pandemi.
Dilansir oleh Tribunnews.com, vaksinasi gotong royong individu diketahui menimbulkan polemik di kalangan masyarakat hingga politisi.
Oleh sebab itu, pelaksanaan vaksinasi berbayar yang sedianya digelar pada Senin (12/7) ditunda.
Kritik juga datang dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Kepala Unit Program Imunisasi WHO, Ann Lindstrand menilai bahwa hal itu kurang tepat.
Menurut Ann, program tersebut nantinya akan menuai sejumlah permasalahan khususnya etika dan akses.
Ann menekankan, bahwa seluruh orang memiliki hak dan akses yang sama untuk menerima vaksin.
"Pembayaran (vaksin) dalam bentuk apa pun dapat menimbulkan masalah etika dan akses."
"Terutama selama pandemi ini, kita membutuhkan cakupan vaksin yang luas untuk menjangkau semua pihak yang paling rentan," ucap Lindstrad, dikutip dari situs resmi WHO, Jumat (16/7/2021).
Ia mengatakan, masalah anggaran yang faktor penyebab vaksin berbayar dinilai tidak tepat.
Baca: Dugaan Vaksin Bodong di Karawang, Polisi Turun Tangan hingga Sita 600 Suntikan Bekas
Baca: Vaksin Covid-19 Berbayar di Indonesia Seharga Rp800 Ribu, WHO: Akan Timbul Masalah Etika
Pasalnya, sejumlah negara telah mendapat jatah vaksin gratis melalui kerja sama internasional COVAX Facility di bawah naungan WHO.
Meski begitu, menurut Ann ada sejumlah biaya dalam pengiriman vaksin seperti untuk transportasi, logistik, dan lain sebagainya.
Namun pendanaannya didapatkan dari Bank Dunia.
"Ada pasokan vaksin dari COVAX melalui kerjasama lembaga UNICEF, WHO dan lainnya."
"Tentunya mereka memiliki akses vaksin gratis hingga 20% dari populasi, yang didanai oleh para penyandang dana kerjasama COVAX."
"Yang sama sekali tidak mungkin dipungut biaya," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Program Darurat WHO, Dr Mike Ryan.
Ryan menyinggung soal kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang makin parah.
Ia menyatakan, angka kematian akibat kasus Covid-19 di Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara, bahkan melebihi India.
Sehingga, program vaksinasi di Indonesia seharusnya memiliki banyak akses ke masyarakat.
"Kita harus jauh lebih maju dengan vaksinasi dan Indonesia seharusnya memiliki lebih banyak akses ke vaksin melalui inisiatif seperti COVAX."
"Jadi, saya pikir, vaksinasi gratis dalam kampanye vaksinasi massal, mengutamakan vaksinasi pihak yang paling rentan dan petugas kesehatan adalah rencananya (Indonesia)," kata dia.
(TribunVideo.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul WHO Kritik Vaksinasi Gotong Royong Individu di Indonesia
# vaksinasi gotong royong # Vaksin Berbayar # Badan Kesehatan Dunia (WHO) # WHO
Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Video Production: Erwin Joko Prasetyo
Sumber: Tribunnews.com
tribunnews update
WHO: Rumah Sakit Kewalahan Tangani Korban Gempa Myanmar, Jutaan Orang Perlu Layanan Kesehatan
Kamis, 3 April 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Israel Berencana Keluar dari WHO, Klaim Muak dengan Sikap yang Sering Kritik Perang Israel di Gaza
Selasa, 11 Maret 2025
Mancanegara
WHO Puji Indonesia Soal Program CKG, Cek Kesehatan Gratis Bisa Jadi Contoh Negara-Negara di Dunia!
Rabu, 12 Februari 2025
Mancanegara
Trump Hentikan Dana Untuk Program HIV, WHO Panik Selamatkan Nyata 20 Juta Jiwa, Kematian Meningkat?
Kamis, 30 Januari 2025
Sinopsis dan Jadwal Film
Sinopsis The Queen Who Crowns, Drama Korea Terbaru Januari 2025, Perebutan Kekuasaan Dinasti Joseon
Jumat, 3 Januari 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.