Mancanegara
Trump Hentikan Dana Untuk Program HIV, WHO Panik Selamatkan Nyata 20 Juta Jiwa, Kematian Meningkat?
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - WHO harus turun tangan karena keputusan kontroversial dari Presiden AS, Donald Trump.
Kali ini, Trump memutus pendanaan program HIV yang selama ini menopang hidup lebih dari 30 juta orang.
Keputusan ini membuat WHO khawatir akan peningkatan infeksi dan kematian baru.
Jika dana ini distop dalam jangka panjang, dunia bisa kembali lagi ke era 80-an dan 90-an dimana jutaan orang meninggal akibat HIV setiap tahunnya.
Padahal, selama 20 tahun terakhir, program PEPFAR yang dibiayai AS sudah menyelamatkan lebih dari 26 juta jiwa.
Saat ini, lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia masih bergantung dengan program ini.
WHO mendesak pemerintah AS untuk memberi pengecualian dan tetap menjalankan program ini demi menyelamatkan nyawa jutaan manusia.
“Kami meminta Pemerintah Amerika Serikat untuk memberikan pengecualian tambahan guna memastikan penyediaan pengobatan dan perawatan HIV yang menyelamatkan nyawa,” tulis WHO.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Trump Bekukan Dana Program HIV ke Negara Miskin, WHO Pusing, Angka Kematian Bakal Meningkat
#WHO #HIV #AIDS #trump #donaldtrump #amerikaserikat
Reporter: Tita Amadhea
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Frustasi Gagal Capai Perdamaian Perang, Trump Kecewa Putuskan Mundur Jadi Mediator Rusia-Ukraina
5 hari lalu
Tribunnews Update
Unggah Foto Berpakaian seperti Paus, Trump Mengaku Ingin Jadi Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik
6 hari lalu
Tribunnews Update
AS Kembali Merayu, Hubungi Tiongkok untuk Dialog seusai Perang Tarif, China: Kami Tak akan Berlutut
Kamis, 1 Mei 2025
Tribunnews Update
Balita 2 Tahun Warga Negara AS Dideportasi Pemerintahan Trump, Imbas Ketegangan Internal Washington
Rabu, 30 April 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Donald Trump Klaim Rusia Inginkan Perdamaian di Ukraina, Walaupun Awalnya Disebut Memanfaatkan Kyiv
Rabu, 30 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.