Terkini Daerah
Atasi Stunting, Disdikbud Nunukan Gelar Program Gizi Anak Sekolah Daerah Plus di Tiga SD Terpencil
Laporan Wartawan TribunKaltara.com, Febrianus Felis
TRIBUN-VIDEO.COM, NUNUKAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan menggelar Program Gizi Anak Sekolah Daerah (Progasda) Plus di SDN 012, Jalan Sei Banjar, Desa Binusan Dalam, Kecamatan Nunukan, Selasa (25/05/2021).
Menurut Kepala Disdikbud Nunukan, Junaidi, Progasda dilakukan untuk mengatasi masalah stunting, utamanya di sekolah terpencil perbatasan RI-Malaysia.
Ini salah satu tugas kami sebagai peserta tim 02 angkatan 7 Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
Baca: Stunting, Keadaan Balita Memiliki Tinggi Badan di Bawah Rata-rata akibat Kekurangan Gizi
"Kami sengaja mengangkat program gizi anak sekolah daerah plus, karena di Kabupaten Nunukan, ada 232 desa dari 21 kecamatan yang 10 desanya masuk daerah stunting," kata Junaidi kepada TribunKaltara.com, pukul 15.00 Wita.
Lanjut Junaidi, "Itu data dari Tim Penanggulangan Kemisikinan Nasional, yang ketuanya Wakil Presiden RI. Bahwa ada 10 desa di Kabupaten Nunukan masuk kategori stunting. Salah satunya, Desa Binusan Dalam," ucapnya.
Tak hanya SDN 012 saja, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar hal yang sama di SDN 005 Desa Setabu, Kecamatan Sebatik Barat dan SDN 002 di Desa Apas, Kecamatan Sebuku.
"Sebelumnya, kami sudah koordinasi dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan, mengingat leading sektornya mereka. Jadi rekomendasi makanan bergizi yang diberikan berupa kacang ijo. Rasanya mantap, tidak kemanisan. Ada juga susu tadi," ujarnya.
Junaidi mengaku, Progasda Plus yang dilakukan itu turut dibantu oleh pihak perbankan.
Baca: KONVENSI PEREMPUAN INDONESIA - Ibu Cerdas, Generasi Sehat, Indonesia Maju Tanpa Stunting
"Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada pihak perbankan yang merupakan mitra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nunukan. Mereka cukup peduli dengan dunia pendidikan di Nunukan. Contohnya, mau memberikan CSR dalam Progasda Plus. Selain itu, mereka membantu renovasi SDN 003 Kecamatan Sebatik Tengah," tuturnya.
Dia berharap, melalui Progasda Plus itu, peserta didik mendapat asupan gizi yang seimbang.
Bahkan, Junaidi menyampaikan, pihaknya akan perjuangkan agar Progasda Plus dianggarkan pada APBD 2022 mendatang.
"Kami berharap peserta didik tumbuh sehat dan tidak lagi mengalami stunting. Jadi bukan hanya lingkungan saja yang sehat. Jiwa dan raga juga demikian. Progasda Plus saat ini hanya tindak lanjut saya sebagai peserta PIM 2. Sebagai uji cobanya ada 3 kecamatan. Nah, jangka panjangnya pada 2022 nanti, kami upayakan dianggarkan pada APBD 2022 karena ini program nasional," ungkapnya. (*)
Baca juga berita terkait di sini
# stunting # Nunukan # Pendidikan # gizi
Sumber: Tribun Kaltara
Terkini Nasional
Gausah Wacana! Bupati Purwakarta Respons Verrel Bramasta Kritik Kebijakan Pendidikan di Barak Milter
1 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Dedi Mulyadi Awasi Pendidikan Militer Siswa di Sumedang, Tegaskan Barak Untuk Pendisiplinan
1 hari lalu
Tribun Video Update
Detik-detik Natalius Pigai Tarik Mikrofon di Depan Dedi Mulyadi demi Tegaskan Pendidikan di Barak
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.