HOT TOPIC
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman Tak Gentar: Saya Tidak Takut Jabatannya Dicopot
TRIBUN-VIDEO.COM - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman tengah menjadi sorotan publik.
Dudung melontarkan sejumlah pernyataan kontroversial tentang Front Pembela Islam (FPI) dan Rizieq Shihab.
Sikap tegasnya itu menyusul beredarnya video prajurit TNI yang mencopot spanduk dan baliho bergambar Rizieq Shihab.
Nama Dudung kian jadi perbincangan hangat warganet setelah pernyataannya yang tak segan mengusulkan pembubaran FPI apabila tidak taat aturan hukum.
Tak hanya itu, Dudung juga mengingatkan Rizieq dan FPI agar tidak mengganggu persatuan di wilayah Jakarta.
Sebab, akan ada konsekuensi jika mencoba mengganggu persatuan di wilayah Kodam Jaya.
Lebih lanjut Dudung juga menegaskan apa yang dilakukan FPI selama ini tidak mewakili umat islam secara keseluruhan.
Sebab, masih banyak Umat Islam yang mencintai perkataan yang baik dan bertingkah baik.
Baca: Spanduk dan Baliho Bergambar Rizieq Shihab Dicopoti, FPI Nyatakan Tak Tempuh Jalur Hukum
Kritik Keras Pernyataan Pangdam Jaya
Tak tinggal diam spanduk dan baliho Habib Rizieq dibredeli aparat, FPI memberi reaksi keras.
Kuasa Hukum FPI, Aziz Yanuar merasa lucu dengan anggota TNI yang ikut mengurus spanduk dan baliho yang mereka pasang.
Aziz juga menyebut bahwa Pangdam Jaya seharusnya mendapat sanksi karena meminta prajuritnya mencopot baliho pimpinan FPI Habib Rizieq.
Aziz beranggapan, urusan baliho seharusnya bukan ranah TNI.
Apalagi berkomentar soal pembubaran ormas FPI.
"Lucu juga ya kalau benar TNI mengurus baliho,apalagi TNI bahas soal pembubaran ormas, tambah lucu," kata Aziz, Jumat (20/11/2020).
Ia pun menilai, Pangdam Jaya seharusnya mendapatkan sanksi, karena mengurus sesuatu yang bukan ranahnya.
Senada, Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon, turut lontarkan kritikan soal pencopotan baliho bergambar Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Ia tak setuju atas pengakuan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, yang mengaku memerintahkan pencopotan baliho.
Menurutnya, Pangdam Jaya tak berwenang untuk memberi perintah pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab itu.
Bahkan, Fadli menyebut, pencopotan baliho bukan menjadi kewenangan dan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari anggota TNI.
Fadli Zon lalu meminta agar Mayjen TNI Dudung Abdurachman tak semakin jauh terseret pada arus politik.
Baca: Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Kedatangan Sejumlah Artis yang Beri Apresiasi dan Dukungan
Tak Gentar Jabatannya Dicopot
Meski langkah tegasnya menangani Rizieq Shihab menuai polemik, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, menyatakan tak takut jabatannya dicopot.
"Dulunya (saya) tukang koran. Jadi kalau saya jadi Pangdam (sudah) bersyukur banget dan Bapak saya cuma PNS. Jadi misalnya dicopot gara-gara ini, copot lah, saya nggak pernah takut, benar saya nggak takut," jelasnya di Makodam Jaya, Senin (23/11/2020).
Kehidupan sewaktu SMA di Bandung yang dijalani sebagai loper koran, membuatnya tak takut bila sewaktu-waktu ia harus kehilangan jabatannya.
Pasalnya, ia sudah terbiasa menjalani hidup secara sederhana hingga harus memilih masuk sekolah siang demi berjualan koran di pagi harinya.
Menurutnya, langkah tegasnya ini sudah sesuai dengan aturan yang ada.
Pihaknya hanya membantu pemerintah daerah untuk melakukan pencopotan terhadap spanduk, poster hingga baliho yang ilegal.
Sehingga bukan hanya baliho HRS saja melainkan baliho lainnya yang memang jelas ilegal.
Baca: Langkah Tegas Hadapi FPI Jadi Polemik, Pangdam Jaya: Saya Tak Takut Dicopot
Panglima TNI Akui Tak Beri Perintah tapi Dukung Pangdam
Langkah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memerintahkan pencopotan baliho Rizieq Shihab mendapat dukungan dari Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sikap Panglima TNI itu disampaikan oleh Kapuspen TNI, Mayjen Achmad Riad.
Menurut Kapuspen, Panglima TNI memang tidak mengeluarkan perintah untuk melakukan pencopotan baliho Rizieq Shihab.
Hal itu karena pencopotan baliho itu merupakan teknis operasional yang bisa diputuskan oleh Pangdam.
Pangdam memiliki tanggung jawab mengambil suatu tindakan atas dasar pertimbangan situasi di lapangan.
"Tentunya Panglima TNI akan mendukung semua tindakan yang dilakukan atas dasar pertimbangan di lapangan tersebut," kata Kapuspen sebagaimana dikutip dari rilis resmi TNI AD, Senin (23/11/2020).
Baca: Tak Cuma Copot Spanduk Gambar Rizieq Shihab, Pangdam Jaya Juga Akan Tangkap Pemasang Baliho Ilegal
Banjir Dukungan dan Karangan Bunga
Tak hanya datang dari Panglima TNI, dukungan untuk Pangdam Jaya juga datang dari Kapolda Metro Jaya yang baru.
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Fadil Imran mendukung langkah Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang mencopot baliho pemimpin FPI Rizieq Shihab.
Fadil mengklaim pencopotan baliho Rizieq tersebut baik untuk negara.
Ia juga mengatakan pemasangan baliho mempunyai aturan hingga tak bisa seenaknya sendiri.
"Saya dukung apa yang dilakukan Pangdam Jaya," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jumat (20/11/2020).
Tak berhenti di situ, dukungan juga mengalir dari berbagai elemen masyarakat yang mengirimkan karangan bunga ke Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta, di Cililitan, Jakarta Timur.
Puluhan karangan bunga berjejer menghiasi pagar Kodam Jaya, dari ujung utara hingga selatan.
Mereka mendukung langkah TNI mencabut sejumlah baliho yang dipasang simpatisan pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Belum selesai masalah kerumunan, baliho Rizieq juga menjadi sorotan.
Aksi bersih-bersih aparat negara menuai pro-kontra.
Ada yang mengkritik, namun tak sedikit yang mendukung langkah TNI.
Pangdam Jaya sang pemberi perintah, juga ikut terkena getah.
Meski menjadi sorotan dan datang perlawanan, Pangdam Jaya nyatakan tak gentar meski harus dicopot dari jabatan. (*)
Terkini Nasional
FPI Dibubarkan! Habib Rizieq Minta Pemerintah Juga Bubarkan Ormas Preman yang Meresahkan
7 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Habib Rizieq Minta Prabowo Berantas Ormas Arogan Kerap Lakukan Aksi Premanisme: Rakyat Sudah Muak!
7 hari lalu
Terkini Nasional
Sindiran Habib Rizieq! Sebut Pemerintah Tak Berani Bubarkan Ormas "Preman": Pembinanya Aja Pejabat
7 hari lalu
Tribunnews Update
Habib Rizieq Buka-bukaan soal Ormas, Duga Pemerintah Tak Berani Bubarkan: Pembinanya Aja Pejabat
Selasa, 6 Mei 2025
Tribunnews Update
Habib Rizieq Sentil Pemerintah Tak Berani Berantas Ormas Preman yang Dibina Pejabat Tinggi
Selasa, 6 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.