Post-Traumatic Stress Disorder, Serangan Panik yang Dipicu oleh Trauma Pengalaman Masa Lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan kondisi mental di mana Anda mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu.
Sejumlah orang akan mengidap PTSD setelah mengalami peristiwa yang menyakitkan atau mengejutkan, seperti kecelakaan, insiden yang mengancam nyawa, atau insiden memalukan.
Pengidap PTSD mungkin memikirkan kejadian traumatis yang pernah ia lalui sepanjang waktu dan menyebabkan mereka mengalami gangguan mental.
Kejadian di masa lalu yang membuat trauma bisa menyebabkan penyakit mental yang disebut PTSD dengan gejala-gejala seperti orang yang pengidap stres.
Pengidap PTSD pasti akan sulit untuk menyesuaikan diri dan menerima perubahan setelah kejadian traumatis yang dialaminya.
PTSD termasuk kategori gangguan kecemasan yang membuat penderitanya tidak bisa melupakan atau tidak mau mengingat pengalaman traumatis tersebut.
Pengidap PTSD akan selalu berpikir negatif terhadap diri sendiri dan dunia sekitarnya.
Kondisi ini umumnya ditandai dengan mimpi buruk, merasa terisolir, kesal, memiliki perasaan bersalah, sulit berkonsentrasi, serta sulit tidur atau insomnia.
Gejala PTSD
Gejala PTSD cenderung mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama dalam hubungan dengan orang lain serta lingkungan kerja.
Gejala yang muncul pada tiap pengidap bisa berbeda-beda.
Ada yang mengalaminya segera setelah kejadian dan ada juga yang muncul setelah beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian.
Secara umum, gejala PTSD bisa dikelompokkan ke dalam lima jenis:
- Ingatan yang mengganggu, selalu mengingat detail mengerikan dari kejadian tragis atau sering mimpi buruk tentang kejadian tersebut.
- Kecenderungan untuk mengelak, membicarakan atau memikirkan kejadian traumatis.
- Pengidap PTSD cenderung memiliki perasaan negatif terhadap diri sendiri atau orang lain serta selalu merasa terasing.
- Merasa putus asa dalam menghadapi masa depan.
- Perubahan ini ditunjukkan dengan perbedaan reaksi secara fisik maupun emosi.
Contohnya seperti sulit berkonsentrasi, merasa sangat selalu waspada, mudah terkejut dan takut, mudah kesal atau marah, serta sulit tidur atau insomnia.
Pengobatan PTSD
Pengobatan PTSD bisa dilakukan dengan 2 cara, penanganan secara psikologis dan pemberian obat.
Terapi psikologi yang diberikan meliputi:
- Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioural threapy (CBT)
Terapi yang biasanya dilakukan sebanyak 8 hingga 12 sesi ini bertujuan mengatasi masalah yang dihadapi dengan mengubah cara pikir dan bertindak.
Terapi desensitisasi gerakan mata dan pemrosesan ulang atau eye movement desensitisation and reprocessing (EMDR)
Meski demikian, belum diketahui secara jelas bagaimana cara terapi ini dapat mengatasi gejala PTSD.
- Terapi penyingkapan (exposure therapy)
Terapi ini bertujuan untuk mengatasi gejala PTSD pada diri pasien dengan cara membicarakan pengalaman traumatis bersama orang-orang lain dalam suatu kelompok yang memiliki pengalaman atau masalah serupa.
Pemberian obat yang dilakukan dengan resep dokter dalam kasus PSTD meliputi:
- Antidepresan
Antidepresan biasanya diberikan pada pasien berusia 18 tahun ke atas dalam jangka waktu 12 bulan sebelum dikurangi secara bertahap selama kira-kira 4 minggu.
Obat ini diberikan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan insomnia akibat mimpi buruk berulang.
- Antiansietas
Obat antiansietas biasanya hanya diberikan dalam jangka waktu yang pendek mengingat rentan disalahgunakan.
Perubahan suasana hati akan terlihat setelah pemberian obat-obatan selama beberapa minggu.
- Pengobatan di rumah
Mengikuti rencana pengobatan dan bersabar
Gaya hidup dan pengobatan rumahan juga bisa membantu mengatasi post-traumatic stress disorder (PTSD).
- Mempelajari PTSD
Menggunakan narkoba atau alkohol hanya bersifat sementara.
Menggunakan narkoba atau alkohol juga akan memberikan lebih banyak lagi masalah dan mencegah kesembuhan yang sebenarnya. (TribunnewsWiki.com/Restu)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan Judul Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: TribunnewsWiki
TRIBUNNEWS UPDATE
Ratusan Ribu Perwira IDF Kena Mental Imbas Perang, Butuh Bantuan Psikologis namun Kekurangan Terapis
Minggu, 30 Maret 2025
Tribunnews Update
Frustasi! Ratusan Ribu Perwira IDF Kena Mental Butuh Bantuan Psikologis, Kirim Surat ke Kepala Staf
Minggu, 30 Maret 2025
Mancanegara
4 Tahanan Palestina yang Bebas dari Israel Mengalami Aniaya Fisik hingga Penyiksaan Psikologis
Senin, 17 Februari 2025
LIVE UPDATE
Setahun Alami Trauma akibat Dilecehkan Guru Mengaji di Ciledug, Korban Kini Bangkit dan Melapor
Senin, 6 Januari 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Hamas Buat Warga Israel Derita "Trauma Kolektif" Berkepanjangan, Muncul karena Tekanan Psikologis
Selasa, 17 Desember 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.