Tribunnews Wiki
Tanggapan Anies Baswedan terkait Anggaran Belanja Capai Ratusan Miliar Tokoh Fiksi
TRIBUN-VIDEO.COM - Anies Baswedan tampak menanggapi soal hebohnya dana anggaran Disdik DKI seperti pembelian bolpoin dan lem Aibon yang capai miliaran rupiah.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bahkan terlihat kesal begitu melihat daftar anggaran yang harganya dinilai tidak masuk akal.
Anies Baswedan sudah menggelar rapat terkait penyusunan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang akan ditetapkan sebagai APBD 2020, pada Rabu, 23 Oktober 2019.
Acara rapat Anies Baswedan dan jajarannya ini direkam dan diunggah Selasa (29/10/2019) di akun Youtube Pemprov DKI Jakarta.
Sebelum video diunggah, perbincangan soal anggaran Disdik DKI capai miliaran itu pertama kali ramai dihembuskan melalui media sosial.
Salah satu anggota DPRD DKI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana mengunggah temuan ganjil tersebut ke akun Instagramnya @willsarana.
Fraksi PSI DKI Jakarta ini menemukan anggaran Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat sebesar Rp82 miliar untuk lem aibon dalam penyediaan alat tulis kantor.
Kemudian, PSI juga menemukan anggaran pembelian bolpoin sebesar Rp124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.
Selain itu, anggaran Rp121 miliar juga ditemukan untuk pengadaan 7.313 unit komputer di Dinas Pendidikan.
Lalu, ada beberapa unit server dan storage dianggarkan senilai Rp66 miliar oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik.
Ia pun mempertanyakan, tidak transparannya Pemrov DKI Jakarta terhadap publik dengan dana-dana kegiatan yang fantastis.
Hal tersebut karena website apbd.jakarta.go.id kini tidak dapat diakses oleh publik untuk mencari anggaran tahun 2020.
Bahkan, William menyinggung agar DPRD ini jangan jadi tukang stempel Gubernur.
“Apa yang perlu disembunyikan? Saya mau tahu yang mengusulkan siapa dan alasannya apa nilai-nilai yang diajukan fantastis sekali. Jangan sampai DPRD hanya jadi tukang stempel Gubernur,” ujar William.
Di lain pihak, ada yang menyebut temuan itu adalah disinformasi belaka.
Hal tersebut karena Anies Baswedan sendiri murka melihat anggaran yang tidak wajar.
Hal itu terlihat ketika Anies Baswedan memberikan arahan dalam rangka Pembahasan Rancangan KUA-PPAS dan RAPBD 2020, Rabu (23/10/2019).
Anies Baswedan jeli menyoroti satu per satu anggaran yang dituliskan khususnya terkait Alat Tulis Kantor (ATK).
Bahkan, anggaran ATK dari tahun 2019 ke 2020 mengalami peningkatan yang cukup drastis.
"Belanja Alat Tulis Kantor tahun lalu atau tahun ini Rp 349 Miliar, tahun depan 1,6 Triliun, abrakadabra," ujar Anies Baswedan
"Bagaimana kita menjelaskannya? Belanja Alat Tulis Kantor dari 349 Miliar jadi Rp1,6 Triliun, ini namanya mempermalukan diri sendiri," tambahnya.
Anies Baswedan ketika rapat soal anggaran ATK Disdik DKI tahun 2020 (kolase Youtube Pemprov DKI Jakarta)
Jika sebelumnya disebutkan bahwa anggaran bolpoin itu hanya Rp 124 Miliar, ternyata jauh lebih fantastis.
Terlihat dari layar saat Anies Baswedan rapat, anggaran pembelian bolpoin ternyata mencapai Rp 635 miliar.
Anies Baswedan pun langsung marah.
"Balpoint Rp635 miliar. Mau contoh? Saya punya tiga laser pointer. Di tempat yang sama. Tiga. Masih mau tambah lagi?" ujar Anies Baswedan sembari memamerkan laser pointernya.
Anies Baswedan menjelaskan, bolpoin dan laser pointer tersebut dibuat di pabrik-pabrik.
Dia menyinggung, uang yang dianggarkan untuk pembelian barang-barang itu akan terus masuk pabrik.
"Di tempat ini saya punya tiga pulpen, masih mau belanja lagi? di mana-mana ini ada pulpen. Saya tanya, yang bikin ini (pulpen) siapa? pabrik. Bapak ibu kirimkan uang ke mana?," ujar Anies Baswedam
Maka dari itu, dia meminta jajarannya berhenti melakukan penganggaran tersebut.
"Stop doing this. Berhenti mengerjakan ini," tegas Anies Baswedan.
Selain ballpoint, Anies Baswedan juga menyinggung soal anggaran kertas Rp213 miliar, tinta printer Rp400 miliar, stabilo Rp3 miliar, penghapus Rp31 miliar dan Rp31 miliar kalkulator.
Menurut pengalamannya, mestinya anggaran alat kantor tak sebesar ini.
Anies Baswedan bercerita pernah bekerja dengan membawa alat kantornya sendiri.
Dia menyebut hal-hal kecil seperti ini yang justru kerap lolos.
"Karena kecil-kecil ini. Sembunyi sana-sini, lolos. Siapa yang lolosin? Gubernur DKI Jakarta, terus turun ke bawahnya," ujarnya.
Untuk itu, Anies Baswedan kembali menegaskan untuk menghapus anggaran fantastis tersebut
"Anggaran-anggaran tidak perlu seperti ini, hapusin. Jangan ada lagi, belanja seperti ini," kata Anies Baswedan.
(Tribunnewsbogor.com / Uyun)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul Soroti Anggaran Bolpoin Capai Rp 635 M, Anies Baswedan : Saya Punya 3 Pulpen, Mau Belanja Lagi.
ARTIKEL POPULER:
Baca: Anggaran Lem Aibon Miliaran Rupiah, Anies Baswedan Salahkan Sistem e-Budgeting Warisan Ahok
Baca: Anggaran Lem Aibon Rp82,8 Miliar, Begini Klarifikasi Disdik DKI Jakarta di Media Sosial
Baca: Anggaran Gendut Lem Aibon Dinilai Tak Beres, Anies Baswedan Soroti Sistem E-Budgeting Warisan Ahok
TONTON JUGA:
Sumber: Tribunnews Bogor
TRIBUNNEWS UPDATE
Purnawirawan TNI yang Desak Pencopotan Gibran Disebut Pecundang, Silfester: Mereka Kalah Pilpres
3 hari lalu
Nasional
Ganjar dan Anies Diminta Bersuara soal Isu Ijazah Palsu Jokowi karena Sama-sama Alumni UGM
Jumat, 25 April 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Ganjar dan Anies Diminta Bersuara soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, tapi Keduanya Masih Bungkam
Kamis, 24 April 2025
TO THE POINT
Alumni UGM Desak Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Tanggapi Polemik Ijazah Jokowi, Ini Alasannya!
Kamis, 24 April 2025
Tribunnews Update
Sama-sama Alumni UGM, Ganjar & Anies Diminta Bersuara Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Kini Masih Bungkam
Kamis, 24 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.