Local Experience
Satu-satunya di Dunia! Teknik Putaran Miring Gerabah Ini Hanya Ada di Klaten
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Desa Melikan yang terletak di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, telah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah.
Khususnya di Dukuh Pagerjurang, lebih dari 200 keluarga menggantungkan hidup dari kerajinan tanah liat ini. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi identitas kultural yang kuat bagi masyarakat setempat.
Salah satu ciri khas gerabah dari Melikan terletak pada teknik pembuatannya yang masih mempertahankan metode tradisional, yakni teknik putaran miring.
Teknik ini tergolong unik karena berbeda dari metode pembuatan gerabah pada umumnya di daerah lain, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para kolektor maupun pecinta kerajinan tangan.
Meskipun tidak terdapat catatan tertulis mengenai awal mula kerajinan gerabah di wilayah ini, para pengrajin percaya bahwa tradisi ini sudah ada sejak abad ke-15, pada masa penyebaran Islam oleh Sunan Pandanaran di daerah Bayat.
Kepercayaan ini diperkuat dengan keberadaan Gentong Sinogo, yaitu tempayan besar berisi air untuk berwudu yang diyakini telah digunakan sejak masa tersebut.
Seiring waktu, Desa Melikan, terutama Dukuh Pagerjurang yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Bayat, berkembang menjadi sentra produksi gerabah.
Di masa lampau, produk gerabah yang dihasilkan masih terbatas seperti celengan dan tempat sesaji.
Namun, sejak tahun 1985, ragam produk mulai berkembang.
Pengrajin kini memproduksi kendi, pot bunga, air mancur, hingga ratusan desain gerabah yang lebih modern dan dekoratif.
Masa pandemi Covid-19 sempat menjadi tantangan besar bagi para pengrajin gerabah di Desa Melikan.
Pada dua bulan pertama tahun 2020, pesanan dari berbagai daerah terhenti total.
Namun setelah itu, permintaan justru melonjak, terutama untuk produk padasan, tempat cuci tangan dengan air mengalir sebagai bagian dari protokol kesehatan.
Pot bunga pun menjadi produk favorit yang banyak dipesan masyarakat.
Permintaan yang tinggi selama pandemi membuat pengrajin mampu meraup pendapatan signifikan, antara Rp10 juta hingga Rp20 juta per bulan.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pusat Kerajinan Gerabah di Desa Melikan Klaten, Omzet Para Pengrajin Sempat Melejit Saat Pandemi
Program: Local Experience
Editor Video : Untung Sofa Maulana
#localexperience #umkm #gerabah #klaten #desa #melikan #jawatengah #tradisional #sentra #umkmindonesia #umkmklaten
Video Production: Untung SofaMaulana
Sumber: TribunSolo.com
Local Experience
Mengintip Produksi Air Minum Dalam Kemasan, Jayasena Air Mineral Ingin Gerakan Ekonomi di Lampung
1 hari lalu
Local Experience
125 Lukisan dalam Bingkai, Pameran Seni Rupa di Taman Budaya Jambi Suguhkan Karya Unik dan Menarik
1 hari lalu
Local Experience
Mengandalkan Sinar Matahari, Sale Pisang Brand BNAN asal Ciamis Mempuyai Cita Rasa yang Otentik
1 hari lalu
Local Experience
Menelusuri Wajah Lain Kota Jambi, TPA Talang Gulo dan Pengolahan Sampah Sanitary Landfill
1 hari lalu
 
							 
							 
				 
				 
				 
				 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.