Local Experience
Menelusuri Wajah Lain Kota Jambi, TPA Talang Gulo dan Pengolahan Sampah Sanitary Landfill
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Setiap harinya, masyarakat Kota Jambi menghasilkan sekitar 350 hingga 400 ton sampah yang berasal dari limbah rumah tangga, sampah plastik kemasan, hingga limbah produksi industri rumahan.
Sampah-sampah ini kemudian dikumpulkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talang Gulo, yang terletak di Jalan Kebersihan, RT 04, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru, sekitar 30 menit dari pusat kota.
Di lokasi ini, tumpukan sampah membentuk gundukan besar menyerupai bukit.
Aroma menyengat khas sampah tercium kuat, terutama jika masuk ke bagian dalam TPA.
Untuk mengatasi persoalan ini, Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menerapkan sistem sanitary landfill, yakni metode penimbunan sampah secara sistematis dan terkontrol menggunakan lapisan tanah.
Sistem ini dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan open dumping yang terbuka dan rawan pencemaran.
"Sanitary landfill menjadi bagian dari upaya modernisasi pengelolaan sampah kita agar lebih terkendali dan minim dampak lingkungan," ujar Kepala DLH Kota Jambi, Ardi, Senin (30/6/2025).
Setiap hari, puluhan truk pengangkut sampah hilir mudik menuju TPA Talang Gulo.
Sesampainya di lokasi, petugas—yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga—memilah sampah berdasarkan jenis.
Mereka mengenakan perlengkapan keselamatan seperti helm, rompi, dan masker.
Sampah plastik dan kaleng dipisahkan untuk didaur ulang, sementara sampah organik akan diolah menjadi pupuk.
Kaleng-kaleng bekas dimasukkan ke dalam mesin untuk dipadatkan.
Lebih lanjut, Ardi menyebut bahwa Pemkot Jambi telah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengelola landfill secara lebih optimal.
Proses pembangunan fasilitas pengelolaan lanjutan sedang berjalan dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025.
“Jika berjalan sesuai rencana, pengolahan sampah berbasis landfill akan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Targetnya, 1.000 ton sampah per hari dapat kami kelola dengan baik,” jelas Ardi.
Dalam waktu lima tahun ke depan, Pemkot menargetkan seluruh sampah di TPA dapat diurai dan dikelola secara maksimal.
Tak hanya itu, DLH juga menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi guna menambah tonase sampah yang masuk ke TPA Talang Gulo, terutama dari wilayah terdekat yang diperkirakan menyumbang sekitar 80 ton per hari.
"Sudah ada penjajakan kerja sama dengan Muaro Jambi dan pihak swasta seperti Sinar Mas Group," ujarnya.
DLH juga mengusulkan penambahan alat berat seperti ekskavator dan fasilitas pendukung lainnya untuk menunjang operasional.
Meski upaya pemerintah terus dilakukan, Ardi menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola sampah sejak dari rumah.
“Kesadaran warga dalam memilah sampah dan mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai sangat dibutuhkan. Ini tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (*)
Program: Local Experience
Editor: Akmal Khoirul Habib
#jambi #sanitary #landfill #sanitarylandfill #TPA #sampah #TPATalangGulo #localexperience #indonesia
Video Production: Akmal KhoirulHabib
Sumber: Tribun Jambi
Local Experience
Mengandalkan Sinar Matahari, Sale Pisang Brand BNAN asal Ciamis Mempuyai Cita Rasa yang Otentik
1 hari lalu
Local Experience
Mie Sabe Mangat, Sajian Mie Legendaris dari Aceh dan Cita Rasa Khas Tidak Berubah sejak 1988
1 hari lalu
Live Update
Tragedi Jambi Timur: Pria Tewas Gantung Diri Diduga Karena Utang, Ditemukan Surat Wasiat
1 hari lalu
Local Experience
Begalan, Tradisi Pernikahan Banyumasan, Menampilkan Pikulan Berisi Perlengkapan Dapur sebagai Simbol
1 hari lalu
 
							 
							 
				 
				 
				 
				 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.