Selasa, 28 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Diwanti-wanti! Donald Trump Minta Israel Serang Balik Militan jika Tak Patuhi Gencatan Senjata

Kamis, 16 Oktober 2025 21:43 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

 


TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan bahwa Israel memiliki hak untuk melanjutkan operasi militer di Jalur Gaza apabila Hamas gagal mematuhi ketentuan gencatan senjata yang telah disepakati.

Pernyataan itu disampaikan Trump dalam wawancara eksklusif bersama CNN International pada Rabu (15/10/2025).

Dalam keterangan resminya, Trump menegaskan bahwa kesabaran Washington terhadap kelompok Hamas “tidak akan berlangsung selamanya.” terutama setelah kelompok tersebut dinilai lambat menindaklanjuti isi perjanjian yang ditengahi AS.

Dimana Hamas seharusnya menyerahkan 28 jenazah tawanan Israel awal pekan ini sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati.

Akan tetapi akibat terkendala alat, hingga Rabu malam (15/10/2025) Hamas baru menyerahkan total sembilan jenazah, termasuk dua yang diserahkan paling akhir, sementara sisanya masih belum ditemukan karena akses yang sangat terbatas.

Baca: Trump Siap Dukung Israel Kembali ke Jalur Gaza Jika Hamas Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata

Pernyataan Hamas ini memicu keterlambatan dalam proses pemulangan jenazah, yang semula dijadwalkan selesai bersamaan dengan pembebasan para sandera yang masih hidup dalam kerangka gencatan senjata.

Alasan itu yang membuat Trump geram hingga memberikan izin kepada Netanyahu untuk melanjutkan pertempuran di Gaza jika Hamas melanggar kesepakatan.

“Apa yang terjadi dengan Hamas itu akan segera diselesaikan,” kata Trump dengan nada tegas.

“Jika Israel bisa masuk dan menghajar mereka habis-habisan, mereka akan melakukannya. Saya hanya menahan mereka untuk sementara waktu,” lanjutnya.

Senada dengan Trump, Menteri Pertahanan Israel Yoav Katz baru-baru ini melayangkan ancaman keras, menegaskan bahwa pasukan militernya siap melanjutkan pertempuran di Gaza.

Baca: Israel Tuding Hamas Salah Kembalikan Jenazah Sandera setelah Diperiksa Tim Forensik

“Jika Hamas menolak mematuhi perjanjian tersebut, Israel, berkoordinasi dengan Amerika Serikat, akan melanjutkan pertempuran dan mengubah realitas di Gaza,” tegas pernyataan resmi dari kantor Katz, dikutip oleh The Times of Israel.

Tak tanggung-tanggung untuk menekan Hamas, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir menyerukan penghentian sementara bantuan kemanusiaan ke Gaza sampai Hamas menyerahkan seluruh jenazah tentara Israel.

Imbas blokade ini PBB dan Palang Merah Internasional, melaporkan bahwa hanya sekitar 120 truk bantuan yang berhasil masuk ke Gaza sejak kesepakatan gencatan senjata diberlakukan.

Angka yang jauh dibawah kebutuhan harian yang mencapai lebih dari 500 truk per hari sebelum perang pecah.

Kepala urusan kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, menyebut situasi di lapangan “sangat memprihatinkan”.

“Bantuan masih tertahan di perbatasan Rafah dan Kerem Shalom. Kami mendesak Israel untuk segera membuka jalur bantuan tanpa hambatan demi menyelamatkan nyawa warga sipil,” kata Fletcher dalam wawancara dengan AFP.

(*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Trump Restui Serangan Ulang ke Gaza, Perintahkan Israel Habisi Hamas Jika Tolak Lucuti Senjata

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Untung
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved