Prabowo Tak Main-main! Singgung Marak Kasus Keracunan MBG: Tidak Dapat Diterima, Harus Evaluasi

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa satu kasus keracunan makanan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak dapat diterima dan harus menjadi pelajaran untuk memperkuat pengawasan.

MBG adalah program pemerintah Indonesia yang diluncurkan pada Januari 2025 yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan seperti ibu hamil dan menyusui.

Baca: PDIP Komentari Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Singgung Program MBG & Danantara

Prabowo sebagai penggagas MBG menargetkan pelaksanaan program nasional tersebut dapat mencapai tingkat kesalahan mendekati nol melalui peningkatan standar keamanan pangan dan tata kelola distribusi.

“Saya pikir, ya, kita punya masalah. Saya pikir kita ada keracunan makanan. Tapi ketika kita menghitung jumlah makanan yang kita bagikan, jumlah keracunan makanan, saya pikir statistiknya serendah 0,0007. Yang menurut saya tidak, maksud saya, bahkan satu keracunan pun tidak dapat diterima,” kata Prabowo dalam wawancara dengan Forbes di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Baca: 9 Balita di Manonjaya Tasikmalaya Keracunan MBG dari Posyandu, Alami Muntah hingga Diare

Ia menekankan, upaya mencapai kesempurnaan dalam setiap program manusia memang tidak mudah.

Namun, menurutnya, pemerintah tetap berkomitmen untuk mendekatkan pelaksanaan MBG pada standar tanpa kesalahan.

“Dalam setiap upaya manusia, untuk mencapai nol cacat atau nol kecelakaan atau nol kesalahan, saya pikir itu sangat jarang dalam upaya manusia, menurut pendapat saya. Saya tidak mencari-cari alasan. Kami bertekad untuk membuatnya sedekat mungkin dengan nol,” ujarnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo: Satu Kasus Keracunan MBG Tidak Dapat Diterima