Iran Alami Krisis Air Terparah dalam Sejarah, Presidennya Usulkan Pemindahan Ibu Kota

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Iran tengah menghadapi krisis air terparah dalam sejarah modernnya, yang kini mengancam keberlangsungan ibu kota Teheran, Rabu (8/10/2025).

Lahan basah di wilayah utara mengering, memicu hilangnya habitat burung migrasi yang selama ini menjadi indikator keseimbangan ekologi.

Di Provinsi Golestan, kekeringan membuat ratusan ribu burung migrasi gagal tiba pada musim gugur tahun ini.

Fenomena ini menjadi tanda semakin parahnya degradasi lingkungan di kawasan tersebut.

Baca: Roy Suryo Cs Datangi Makam Keluarga Jokowi & Ngaku Ada yang Janggal, Kader PSI Marah: Udah Gila!

Baca: Israel & Hamas Sepakat Gencatan Senjata Tahap Pertama, Zionis Tarik Pasukan, Sandera akan Dibebaskan

Kantor berita Tasnim melaporkan bahwa langit di atas Golestan kini tampak kosong, menggambarkan dampak serius dari kekeringan yang berkepanjangan.

Selain faktor iklim, keberadaan bendungan di hulu turut mempercepat kerusakan ekosistem dan memperburuk kekeringan di berbagai daerah.

Krisis air ini menyebabkan sungai dan danau menyusut cepat, air tanah menurun drastis, serta pertanian dan kota-kota besar mengalami tekanan berat akibat keterbatasan sumber daya air.

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, bahkan mengusulkan pemindahan ibu kota sebagai langkah antisipatif, meskipun sejumlah pejabat menilai penyebab utama krisis ini adalah salah urus tata kelola air.

Para ahli memperingatkan bahwa tanpa reformasi menyeluruh, Iran berisiko menghadapi keruntuhan ekologis dan ekonomi jangka panjang.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Iran Alami Krisis Air Terparah dalam Sejarah, Presidennya Usulkan Pemindahan Ibu Kota

    
# Iran # krisis air # pemindahan ibu kota