BPPT Optimis Teknologi Modifikasi Cuaca Bisa Jadi Andalan untuk Atasi Masalah Hidrometrologi

Editor: Aprilia Saraswati

Reporter: Fitri Wulandari

Video Production: Ignatius Agustha Kurniawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Setelah banyak digunakan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) disebut-sebut akan digunakan pula untuk mengatasi polusi udara yang terjadi di ibukota.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto pun berharap teknologi satu ini bisa diterapkan secara optimal.

"Besar harapan kami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar teknologi modifikasi cuaca ke depan bisa diterapkan secara optimal di bidang-bidang yang terkait," ujar Seto, di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (21/7/2019).

Ia kemudian menyebutkan manfaat dari TMC yakni mulai dari bisa meningkatkan curah hujan hingga menambah cadangan air untuk lahan pertanian demi mencegah kekeringan.

"Misalnya adalah untuk meningkatkan curah hujan guna menambah inflow-inflow waduk, meningkatkan produksi listrik PLTA, kemudian meningkatkan cadangan air untuk pertanian dan seterusnya," jelas Seto.

Selain itu, kata dia, TMC juga bisa dimanfaatkan untuk membasahi lahan gambut dan mengurangi curah hujan pada kawasan yang berpotensi sering mengalami banjir.

"Kemudian juga untuk membasahi lahan lahan gambut, Teknologi Modifikasi Cuaca untuk mengurangi curah hujan itu bisa kita terapkan untuk mengatasi daerah-daerah yang berpotensi banjir besar," kata Seto.

Ia kemudian menjelaskan bahwa Indonesia dikenal sebagai negara yang sering mengalami bencana banjir besar dan kekeringan.

Hal itu kemudian menjadi landasan bagi TMC agar bisa diterapkan secara optimal.

"Kita tahu bahwa negara ini sering sekali terjadi banjir besar dan juga kekeringan, maka Teknologi Modifikasi Cuaca ke depan harus benar-benar bisa dilaksanakan secara optimal dan terencana," papar Seto.

Lebih lanjut Seto pun berharap agar seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga masyarakat bisa mengawal penerapan teknologi satu ini.

"Oleh karena itu harapan kami, seluruh instansi pemerintah baik pusat maupun daerah dan masyarakat, bersama-sama untuk mengawal agar teknologi ini bisa dilakukan dengan tepat, dengan benar pada waktu yang tepat. Supaya nilai ekonominya menjadi sangat tinggi," tegas Seto.

Jika Teknologi Modifikasi Cuaca dilaksanakan secara benar, tepat dan terencana, maka tentunya ketahanan pangan, ketahanan bencana hidrometrologi, banjir, longsor, kekeringan serta bencana lainnya bisa diatasi secara baik.

Seto meyakini, TMC akan menjadi teknologi andalan Indonesia dalam mengatasi persoalan terkait hidrometrologi di masa mendatang.

"Dan kami yakin (TMC) ke depan akan menjadi andalan bagi bangsa ini untuk mengatasi permasalahan-permasalahan terkait dengan iklim dan cuaca atau hidrometrologi," pungkas Seto. (*)

 

ARTIKEL POPULER:

Aksi Miss Indonesia 2018 Kampanyekan Hari Anti Perdagangan Orang Internasional di Car Free Day

Jokowi Marah di Kantor PLN: Bapak Ibu Pinter, Apa Tak Dihitung?

Kebakaran Landa Warung Kelontong di Cipondoh, Korban Sempat Menceburkan Diri ke Kolam

TONTON JUGA:

<iframe width="520" height="292" src="https://www.youtube.com/embed/elMKZ1A39Jg" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda