Candi Sambisari, Candi Hindu Beraliran Syiwa

Editor: Alfin Wahyu Yulianto

Video Production: Panji Yudantama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Candi Sambisari ditemukan tanpa sengaja.

Ketika itu, seorang petani yang sedang mencangkul di sawahnya merasakan cangkulnya menghantam sebuah benda keras.

Setelah digali dan diamati, ternyata adalah sebuah batu berhiaskan pahatan.

Atas laporan penemuan tersebut, Balai Arkeologi Yogyakarta melakukan penelitian dan penggalian seperlunya.

Berdasarkan hasil penelitian, tahun 1966 ditetapkan bahwa di lahan tersebut terdapat reruntuhan sebuah candi.

Candi itu terpendam oleh timbunan pasir dan batu yang dimuntahkan oleh G. Merapi.

Rekonstruksi dan pemugaran candi ini selesai pada tahun 1987.

Gambaran

Candi Sambisari terletak 6,5 m di bawah permukaan tanah.

Kondisi tersebut menyebabkan Candi Sambisari tidak tampak dari kejauhan.

Permukaan tanah di daerah sekeliling Candi Sambisari diperkirakan tidak lebih tinggi dari lahan tempat Candi Sambisari berada.

Hal itu disebabkan tanah, pasir, dan bebatuan yang terbawa oleh letusan G. Merapi pada tahun 1006 yang telah menimbun daerah itu.

Akibatnya, Candi Sambisari ikut terbenam dalam timbunan, sehingga saat ini menjadi lebih rendah dari permukaan tanah di sekelilingnya.

Saat ini lahan di sekeliling Candi Sambisari telah digali dan ditata.

Telah dibentuk menjadi lapangan persegi dengan tangga di keempat sisinya.

Kompleks Candi sambisari dikelilingi oleh dua lapis pagar.

Halaman luar seluas 50 x 48 m dikelilingi pagar batu rendah, dan halaman dalam dikelilingi pagar batu setebal 50 cm dan tinggi 2 m.

Pada masing-masing sisi terdapat pintu masuk tanpa gapura atau hiasan lain.

Candi Sambisari terdiri atas satu candi utama dan tiga candi perwara.

Candi utama, menghadap ke barat, kondisinya relatif utuh.

Ketiga candi perwara yang letaknya berhadapan dengan candi utama saat ini hanya tersisa bagian baturnya.

Masing-masing candi perwara berdenah dasar bujur sangkar seluas 4,8 m2.

Tinggi candi utama mencapai 7,5 m.

Tubuh Candi Sambisari berdiri di atas batur yang berdenah dasar bujur sangkar seluas 13,65 m2 dan tinggi sekitar 2 m.

Tubuh Candi Sambisari juga berdenah dasar bujur sangkar dengan luas 5 m2.

Selisih luas batur dengan tubuh Candi Sambisari membentuk selasar yang dilengkapi langkan setinggi sekitar 1,2 m.

Tingginya langkan menyebabkan hanya atap Candi Sambisari yang terlihat dari luar.

Hal tersebut menimbulkan kesan tambun.

Kaki Candi Sambisari polos tanpa hiasan.

Bagian luar dinding langkan dihiasi pahatan bermotif bunga dan sulur-suluran.

Tangga menuju ke selasar terletak di depan pintu, yaitu di sisi barat.

Tangga ini dilengkapi dengan pipi yang dihiasi pahatan sepasang kepala naga dengan mulut menganga.

Batu di bawah kepala naga dihiasi pahatan berupa Gana.

Gana, atau sering juga disebut Syiwaduta, adalah makhluk kecil pengiring Syiwa.

Gana tersebut dalam posisi berjongkok dengan kedua tangan diangkat ke atas, seolah-olah menyangga kepala naga yang ada di atasnya.

Di puncak tangga Candi Sambisari terdapat gerbang paduraksa, dihiasi bingkai dihiasi pahatan motif kertas tempel.

Kaki bingkai dihiasi pahatan kepala naga menghadap ke luar dengan mulut menganga.

Hiasan yang sama juga terdapat di pintu masuk ke ruangan dalam.

Di ambang pintu ruangan terdapat pahatan Kalamakara tanpa rahang bawah.

Pada masing-masing sisi dinding luar tubuh Candi Sambisari terdapat relung yang berisi arca.

Relung di dinding selatan berisi Arca Agastya atau Syiwa Mahaguru.

Di dinding timur terdapat Arca Ganesha.

Sedangkan Arca Durga Mahisasuramardini terdapat di dinding sebelah utara.

Syiwa, digambarkan sebagai sosok pria bertangan dua dan berjenggot, berdiri di atas padma.

Di sebelah kanan Syiwa terdapat sebuah trisula, tombak bermata tiga yang merupakan senjata Syiwa.

Arca ini mirip dengan Arca Syiwa Mahaguru yang terdapat di relung selatan Candi Syiwa, Kompleks Candi Prambanan.

Bedanya, Syiwa di Candi Sambisari tubuhnya lebih ramping.

Arca Ganesha yang terdapat dalam relung timur juga mirip dengan Arca Ganesha yang terdapat di relung timur Candi Syiwa.

Ganesha digambarkan dalam posisi bersila di atas padmasana (singgasana bunga teratai), serta kedua telapak kaki yang saling bertemu.

Perbedaan dengan Arca Ganesha yang terdapat di relung timur Candi Syiwa, telapak tangan kanan arca ini menumpang di lutut dalam posisi tengadah, dan telapak tangan kiri menyangga sebuah mangkok.

Ujung belalai seolah menghisap sesuatu dari dalam mangkok.

Di ruang utara terdapat Arca Durga Mahisasuramardini, atau Durga, sebagai dewi kematian.

Seperti yang terdapat di Candi Syiwa di Prambanan, Durga digambarkan sebagai dewi bertangan delapan dalam posisi berdiri di atas Lembu Nandi.

Satu tangan kanan Durga dalam posisi bertelekan pada sebuah gada, ketiga tangan lainnya masing-masing memegang anak panah, pedang, dan cakram.

Satu tangan kiri Durga memegang kepala Asura, ketiga tangan lainnya memegang busur, perisai, dan bunga.

Berbeda dengan yang terdapat di Candi Syiwa, Asura, raksasa kerdil pengiring Durga, di Candi Sambisari digambarkan dalam posisi berlutut.

Durga di Candi Sambisari juga digambarkan lebih sensual, dilihat dari posisi berdirinya, kain penutup pinggul yang pendek, payudara yang lebih menonjol, serta senyum yang di bibirnya.

Di bagian tengah ruangan berukuran sekitar 4,8 m2.

Di ruang tersebut terdapat terdapat sebuah Lingga lengkap dengan yoninya.

Lingga terbuat dari batu berwarna putih, sedangkan yoni di tengah lingga terbuat dari batu berwarna hitam, keras, dan mengkilap.

Di sepanjang tepi lingga terdapat alur untuk menampung air persembahan yang dialirkan ke cucuran berhiaskan kepala ular.

Lokasi

Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Dari pusat kota Yogyakarta, jaraknya 15 kilometer ke arah timur laut.

 Untuk menuju ke Candi Sambisari, dari kota Yogyakarta pengunjung bisa melalu jalan Ring road utara ke arah Timur.

Sampai di jalan menyerong ring road utara, tepatnya di pojok jalan sebelum Lotte Mart belok ke kiri dan terus ikuti jalan ke utara hingga bertemu perempatan setelah pasar.

Dari perempatan itu belok ke kanan, ikuti jalan hingga bertemu pertigaan, kemudian belok kiri.

Terus ikuti jalan hingga bertemu pertigaan lagi dan belok ke kanan.

Lurus terus ke selatan, pengunjung akan tiba di Candi Sambisari.

Waktu Operasional

Candi Sambisari dibuka setiap hari, pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 17.00 WIB.

Harga Tiket

Tiket masuk Rp3000

Parkir motor Rp2000

Parkir mobil Rp5000

Parkir bus Rp10000

Jam operasional dan harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/A Nur Rosikin)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Candi Sambisari

ARTIKEL POPULER:

Black Panther - Film Marvel Cinematic Universe

Isyana Sarasvati - Penyanyi Indonesia

Eden Hazard - Atlet Sepak Bola

 

<iframe src="https://www.youtube.com/embed/NUEm5DGaZOU" width="520" height="292" scrolling="no" frameborder="0"></iframe>
Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda