TRIBUN-VIDEO.COM - Minggu pagi yang seharusnya syahdu untuk beribadah umat nasrani, berubah menjadi tragedi.
13 Mei 2018, Gereja Katholik Santa Maria, GPSS Arjuno, dan GKI Diponegoro menjadi sasaran bom bunuh diri terorisme.
Bom meledak di tiga gereja, kantor polisi, dan rumah susun di Surabaya dan Sidoarjo Jawa Timur dalam rentang waktu yang berdekatan.
Menewaskan 14 orang, dan 43 orang luka-luka.
Bom di gereja diledakkan oleh satu keluarga yang melibatkan anak-anak mereka.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan bom yang diledakkan berjenis triacetone triperoxide (TATP) yang termasuk berkekuatan ledak tinggi (high explosive).
Pelaku bom bunuh diri itu tergabung dalam JAT pimpinan Aman Abdurrahman.
Tak lama kemudian, ISIS mengklaim sebagai dalang bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya, Jawa Timur.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.