Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Keberadaan stasiun kereta api (KA) yang berada di Desa Jajawar Kecamatan Banjar Kota Banjar, memiliki histori cukup banyak.
Terutama di dalam sejarah pembangunan jalur kereta api di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat.
Pembangunan stasiun kelas III awalnya tidak ada di dalam blueprint atau cetak biru rencana pembangunan jalur KA di Priangan Timur.
waktu itu ada dua pembangunan stasiun yang awalnya tidak ada di dalam blueprint.
Kedua pembangunan tersebut yakni Stasiun Kereta Api Karangpucung dan Jembatan KA Cirahong di perbatasan wilayah Ciamis dan Tasikmalaya.
Dulu, pemerintah kolonial Belanda sempat merencanakan pembangunan KA di Priangan Timur melewati jalur dari Tasikmalaya, Manonjaya, Cimaragas lalu ke Banjar.
Dulu, pemerintah kolonial Belanda sempat merencanakan pembangunan KA di Priangan Timur melewati jalur dari Tasikmalaya, Manonjaya, Cimaragas lalu ke Banjar.
Rencana itu cukup logis, karena jika harus membangun jembatan untuk masuk ke Ciamis tentu harus membutuhkan sumber daya atau biaya yang cukup tinggi.
Bupati yang terkenal dengan sebutan Kanjeng Prabu itu meminta pemerintah Belanda mempertimbangkan rencananya.
Karena, Kanjeng Prabu melihat Ciamis memiliki banyak potensi hasil bumi. Ia pun meyakinkan pemerintah kolonial Belanda bahwa Ciamis akan jauh potensial dibandingkan Cimaragas.
Akhirnya, pendapat dan saran Kanjeng Prabu waktu itu mendapat persetujuan. Kemudian, membangunlah Jembatan Cirahong.
Sehingga, perubahan rencana itu membawa konsekuensi untuk membangun jembatan rel KA di Karangpucung Banjar.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jejak Sejarah Stasiun KA Karangpucung di Kota Banjar, Kini Tak Digunakan Tapi Banyak Dikunjungi
Program : Local Experience
Editor Video : Untung Sofa Maulana
#wisata #sejarah #localexperience #kotabanjar #shorts #stasiunkarangpucung #jawabarat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.