Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden ke-7 RI Jokowi tidak hadir dalam mediasi pertama terkait perkara dugaan ijazah palsu di Pengadilan Negeri (PN) Surakarta pada Rabu (30/4/2025).
Hingga mediasi dimulai pukul 10:05 Jokowi selaku tergugat tak hadir di lokasi.
Penggugat yang merupakan Koordinator kelompok Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM), Muhammad Taufiq mengatakan tidak ada itikad baik dari Jokowi.
Sebab mantan Wali Kota Solo itu tidak datang pada pertemuan pertama dan kedua.
Taufiq menilai, seharusnya itikad baik itu ditunjukkan dengan datang dan memenuhi undangan mediasi.
Menurutnya, para tergugat harus hadir secara langsung.
Termasuk pimpinan institusi pendidikan yang turut tergugat juga harus hadir secara langsung.
Baca: Roy Suryo Percaya Diri! Siap Adu Data di Pengadilan soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi dari UGM
Mereka yang dimaksud ialah Ketua KPU Solo, Kepala SMA N 6 Surakarta, dan Rektor UGM.
Menurutnya, pengadilan merupakan tempat paling terhormat dalam membuktikan kebenaran.
Jokowi diwakili oleh kuasa hukumnya, YB Irpan.
Ia memastikan telah memegang kuasa khusus untuk mewakili presiden ketujuh ini.
YB Irpan pun menolak jika kliennya tidak hadir secara langsung disebut sebagai pihak yang tak beritikad baik menjalani mediasi.
Menurutnya, mediasi melalui perwakilan kuasa hukum merupakan hal yang sah-sah saja dilakukan.
Irpan, menyampaikan bahwa tidak akan ada penyerahan ijazah secara umum seperti yang diminta oleh penggugat, Muhammad Taufiq.
Pihak Jokowi dengan tegas menolak memenuhi tuntutan tersebut.
Sementara itu diketahui Jokowi tidak hadir mediasi di PN Solo lantaran membuat laporan soal tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Jakarta.
Ia terpantau datang ke SPKT Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025) pukul 09.50 WIB.
Jokowi mengenakan batik warna cokelat didampingi empat pengacaranya.
Dia turun dari mobil Toyota Innova Reborn hitam berplat nomor B 2329 SXI.
Jokowi membuat laporan polisi tekait tudingan ijazah palsu yang kerap dihembuskan oleh sejumlah pihak.(*)
Baca berita terkait di sini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.