Warga Ungkap Cara Pagar Laut Dipasang di Tangerang, Pemasang Diberi Upah Rp 100 Per Hari

Editor: Rekarinta Vintoko

Video Production: Elvera Kumalasari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Terkuak cara pemasangan pagar laut misterius yang menggunakan bambu sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang.

Sejumlah orang yang berasal dari Desa Tanjung Kait, Kabupaten Tangerang diduga sebagai pemasang pagar bambu tersebut.

Mereka menggunakan kapal berukuran kecil yang diisi beberapa orang.

Baca: Penyegelan Pagar Laut Misterius 30 KM di Tangerang Dijaga Ketat Pasukan Bersenjata, Perintah Prabowo

Selain itu, warga diberi upah Rp 100 ribu per hari untuk memasang pagar laut misterius.

Informasi mengenai cara pemasangan pagar bambu itu diungkapkan seorang nelayan bernama, Trisno (45).

Ia mengaku sempat menyaksikan pemasangan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer, di Pesisir Kabupaten Tangerang.

Trisno menuturkan, pemasangan pagar laut yang terbuat dari bambu itu, biasanya dikerjakan pada pagi hingga siang hari.

Trisno mengungkapkan beberapa orang memakai kapal berukuran kecil memasang pagar bambu itu.

Sejumlah orang itu berasal dari Desa Tanjung Kait, Kabupaten Tangerang.

Baca: Presiden Prabowo Turun Tangan di Kasus Pagar Laut di Perairan Tangerang, TEGAS Perintahkan Hal Ini!

Trisno tidak melihat kapal polisi saat orang-orang tengah memasang pagar bambu tersebut.

"Yang masang sih enggak tahu. Tapi, kalau lihat kapalnya itu dari Tanjung Kait. Patroli laut polisi juga enggak kelihatan saat pemasangan itu. Kita pun takut kalau kena pagar itu, nanti kita diminta ganti, makanya kita selalu hati-hati banget lewat di sana," ujar dia.

Dengan adanya pagar laut itu, Trisno mengatakan harus memutar jauh untuk bisa mencari ikan.

Tak hanya itu, adanya pagar tersebut juga membuat dirinya bersama nelayan lain di Kampung Bahari Karang Serang pun saat ini sudah tidak mendapat ikan kecil.

Baca: ULTIMATUM KKP Desak Pemilik BONGKAR Pagar Laut 30 Km di Laut Tangerang: Kami Beri Waktu 20 Hari!

Selain kesulitan untuk sampai ke tengah laut, Trisno juga mengaku harus menyiapkan bahan bakar lebih, agar dapat melewati pagar tersebut.

Pria asal Brebes, Jawa Tengah itu pun berharap, pagar bambu itu bisa dicabut, agar bisa mencari ikan sebagai mata pencahariannya.

Sebab, di lokasi pagar tersebut banyak sekali ikan yang bisa diraihnya untuk sumber pemasukannya.

Sedangkan, warga Pakuhaji, AN mengatakan bambu yang digunakan berasal dari sebuah proyek di sebelah timur Kampung Kohod, dan dibawa ke lokasi dengan cara diapungkan di atas air.

Pekerja menancapkan bambu untuk pagar tersebut pada siang hari, dan proses pemasangannya berlangsung selama beberapa hari kerja.

Para pekerja menancapkan bambu dengan berjalan kaki ke tengah laut karena kedalaman air hanya sepinggang orang dewasa. (*)

BACA SELENGKAPNYA

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda